Pada program ini, Anhari selaku penanggung jawab program kegiatan ini menyebutkan bahwa pusat krisis tengah bertugas memberikan edukasi tentang cara menangani kegawatdaruratan, seperti kasus jantung dan kasus trauma.
Kasus trauma dapat ditangani bagi seseorang yang mengalami patah tulang, tabrakan, hingga tertancap.
"Jadi program ini termasuk bagian dari program kerja kami di divisi saya sebagai divisi pra krisisnya," kata Anhari selaku penanggung jawab pemberdayaan masyarakat dan Kelembagaan, Pusat Krisis dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah, Dinkes DKI Jakarta.
"Kita memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat Jakarta ketika ada kejadian kita harus apa, ada serangan jantung bagaimana caranya," ia melanjutkan.
Baca Juga :