Antv – Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan mental dan fisik, salah satunya dengan memelihara hewan seperti kucing.
Memelihara hewan seperti kucing mungkin terdengar menyenangkan sekaligus merepotkan. Namun, hal ini juga membawa banyak manfaat khususnya bagi kesehatan kita.
Survei menunjukkan bahwa hal ini bermanfaat bagi kesehatan manusia dalam banyak hal.
Namun, meskipun kucing adalah hewan peliharaan yang hebat, keinginanmu untuk memiliki kucing tidak boleh didasarkan pada gagasan tersebut saja.
Mary Molloy, konsultan perilaku kucing dari New York, Amerika Serikat, menyampaikan bahwa ikatan antara pemilik dengan kucing baik untuk manusia.
Meskipun penelitiannya belum bersifat ilmiah, terdapat bukti bahwa orang tua kucing merasa nyaman dengan kucing peliharaannya.
Lalu, mengapa memelihara kucing dapat berdampak baik bagi manusia? Berikut artikelnya, dikutip dari Daily Paws pada Selasa, 29 Agustus 2023.
Kucing Memenuhi Kebutuhan Sosial Manusia
Menurut pengalaman Molloy, orang-orang yang belum pernah memelihara kucing dan memutuskan memelihara akan terkejut saat sadar betapa penyayang dan cerdasnya mereka.
Hal ini disebabkan oleh stereotip bahwa kucing merupakan hewan penyendiri, tidak mau dilatih, tidak tertarik dan tidak terlalu peduli dengan manusia. Meskipun memang ada kucing seperti itu, ada pula kucing yang bersikap manis dan membentuk ikatan yang kuat dengan manusia.
Sebuah penelitian pun menunjukkan bagaimana di sebagian besar kasus kucing dapat menjadi sumber tambahan dukungan emosional.
Faktanya, beberapa ras dianggap sebagai kucing paling ramah, termasuk Burma, Maine coon, ragdoll, Siam, dan masih banyak lagi.
Kucing Dapat Mengurangi Rasa Cemas
Beberapa penelitian menemukan bahwa interaksi kucing-manusia membantu mengurangi suasana hati negatif yang terukur pada seseorang, seperti kecemasan, depresi, dan introversi.
Orang yang mengalami depresi mungkin tidak akan sering mulai berinteraksi dengan kucing. Namun, orang itu akan menerima niat kucing yang mendekat untuk berinteraksi hingga memengaruhi suasana hati mereka.
Tak hanya itu, penelitian ini juga menunjukkan hewan peliharaan mengubah perilaku sebagai respons terhadap depresi manusia.
Kucing akan bersuara dan menggosok tubuh mereka pada seseorang, seolah-olah mereka tahu kita sedang sedih dan ingin memberikan kita kenyamanan.
Kucing Menjaga Pikiran Kita Tetap Tajam
Menurut Universitas Michigan, kucing yang penuh kasih sayang membantu memperlambat penurunan mental pada orang dewasa yang lebih tua.
Para ilmuwan di Washington State University juga menemukan bahwa mengelus anjing atau kucing selama 10 menit saja sudah menghasilkan "penurunan signifikan kortisol, hormon stres utama".
Kucing Mungkin Mengurangi Risiko Serangan Jantung atau Stroke
Berdasarkan penelitian dalam Journal of Vascular and Interventional Neurology, terdapat hubungan antara memiliki kucing dan penurunan risiko kematian akibat serangan jantung atau stroke.
Ada kemungkinan unik tentang alasannya. Beberapa penelitian menunjukkan kekuatan penyembuhan dari dengkuran, terutama pada kucing dan mungkin juga pada manusia.
Semua kucing domestik (dan sebagian besar kucing liar) mendengkur pada frekuensi antara 20 hertz dan 150 hertz. Ini mengurangi gejala-gejala dyspnoea (kesulitan bernapas) pada kucing dan manusia.
Ini pun disebutkan menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit jantung. Pemelihara kucing memiliki risiko 40 persen lebih kecil terkena serangan jantung.
Manfaat Kesehatan Tambahan yang Ditawarkan Kucing
Bagi orang-orang yang tidak bisa memelihara kucing, anabul ini bisa menjadi hewan terapi yang populer, seperti untuk memberikan dukungan pada pasien rumah sakit.
Kucing terapi terlatih memberikan banyak manfaat bagi manusia seperti halnya interaksi dengan anjing terapi , termasuk berkurangnya rasa sakit dan stres, penurunan gejala suasana hati dan kondisi perilaku, serta berkurangnya rasa kesepian.