Antv – Lokomotif kereta api seri BB301 adalah lokomotif diesel hidraulik milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) buatan pabrik Fried Krupp dan Krauss-Maffei, yang berada di Jerman Barat.
Lokomotif ini pertama kali dipesan oleh KAI saat masih bernama Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA).
Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 1.010 kW (1.350 hp) dengan berat lokomotif sebesar 52 ton (51 ton panjang; 57 ton pendek).
Lokomotif ini biasa digunakan untuk menarik kereta penumpang ataupun kereta barang, termasuk untuk langsiran Lokomotif ini dapat berjalan dengan kecepatan maksimum 120 km/h (33 m/s).
Lokomotif ini bergandar B'B', artinya lokomotif ini memiliki dua bogie yang masing-masing memiliki dua poros penggerak yang saling dihubungkan.
Salah satu yang pernah dioperasikan PT KAI adaalah Lokomotif BB 301 27 yang dikenal misterus dan angker. Apa penyebabnya?
Dalam sebuah cuitan di jejaring sosial X (dulu disebut Twitter), akun @mwv_mystic, menuliskan sebuah Thread tentang Misteri Lokomotif BB 301 27.
Dalam cuitannya diungkapkan, pada 1970-an, ada seorang masinis bertengkar dengan asistennya. Masinis itu marah besar.
Kepala asistennya itu dimasukkan ke dalam exhaust fan. Maaf, kepala anak buahnya itu hingga terpisah dari badan.
Ini serius. Cuitan tersebut bukan dongeng. Ini adalah peristiwa sejarah BB 301 27, lokomotif paling "angker" di Indonesia.
Exhaust fan adalah kipas yang berfungsi untuk menjaga kebersihan udara di dalam ruangan, khususnya untuk ruangan dengan sirkulasi udara yang kurang baik.
Cara kerja exhaust fan adalah dengan menarik udara yang ada di dalam ruangan, kemudian membuangnya ke luar ruangan. Pantas saja jika kepala yang dimasukkan ke dalam kipas tersebut bisa putus.
Jika membahas tentang lokomotif angker, mungkin akan terpikirkan loko CC 201 45 alias Bader. Loji yang satu ini dikenal sering "meminta darah".
Tapi ternyata bukan hanya Bader yang angker. Ada juga loko yang tak kalah angkernya. Yakni loko BB 301 27. Bahkan loko jenis ini merupakan pesaing Bader dalam hal loko terangker di Indonesia.
Bedanya, Bader dikenal kerap kecelakaan dan “haus darah” hingga harus diruwat. Sementara BB 301 27 ini dikenal dengan gangguan-gangguan mistisnya yang bersifat supranatural. Sebab loko ini memiliki sejarah kelam di baliknya.
BB 301 27 datang ke Indonesia pada tanggal 3 Maret 1964. Langsung ditangani oleh Dipo Lokomotif Bandung.
Lokomotif ini didinaskan sebagai loko penarik gerbong kereta berkelas "express" yang ada di wliayah Bandung.
Lokomotif hidrolik ini saat masih beroperasi memiliki corak warna yang khas dan menarik. Yakni kombinasi warna hijau dan kuning. Sangat matching ketika menarik KA Parahyangan.
Ketika beroperasi sebagai kereta langsir pada awal dekade 1970, loko ini tidak memiliki cerita negatif apapun. Namun pada pertengahan dekade 1970, terdapat peristiwa yang mengubah sejarah loko ini. Bahkan dikenal sebagai loko misterius dan angker di Indonesia.
Bermula pada pertengahan tahun 1970. Terjadi insiden berdarah terhadap seorang asisten masinis oleh masinisnya sendiri. Insiden kala itu diduga terjadi karena masalah pribadi.
Perselisihan itu, menurut beberapa sumber diakibatkan oleh masalah wanita. Peristiwa itu diakhiri dengan sangat mengerikan.
Kepala sang asisten masinis dimasukkan ke exhaust fan yang terletak di ruang kabin mesin. Kepalanya putus. Asisten itu meninggal dunia seketika.
Masinis ketakutan dan sangat menyesal. Setelah asistennya diketahui meninggal, sang masinis tersebut juga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di lokasi yang sama.
Peristiwa berdarah itu yang menghilangkan dua nyawa masinis dan asistennya itu, terjadi tepat di dalam loko BB 301 27.
Setelah kejadian mengerikan itu, pihak jawatan kereta api mencoba menutupinya. Namun lambat laun kasus tersebut diketahui banyak orang.
Apalagi setelah kejadian itu, banyak peristiwa janggal di lokomotif tersebut. Kejadian itu berhubungan dengan aktivitas mistis setelahnya.
Beberapa laporan menyebutkan, ada "masinis tambahan" yang menampakkan dirinya pada masinis asli yang sedang bertugas ketika lokomotif sedang dioperasikan.
Tak hanya masinis saja yang merasakan hal mistis ini. Teknisi yang sedang mereparasi loko tersebut juga sering merasakan hal yang sama.
Bahkan, pintu kabin masinis juga pernah terbuka dan tertutup sendiri ketika sedang dalam proses pengecekkan lokomotif.
Tidak hanya itu, pada 1983, lokomotif BB 301 27 yang berdinas di area Semen Gresik di Jawa Timur, pernah berjalan sendiri dengan tuas rem yang terlepas.
Padahal tidak ada satupun kru masinis yang ada di dalam kabin saat itu. Lokomotif ini meluncur sampai ke Stasiun Indro, Sidorukun, Gresik.
Beruntung, ketika lokomotif BB 301 27 datang di stasiun Indro tanpa ada satu orangpun di dalam kabin masinis, terdapat masinis yang kebetulan berada di stasiun tersebut. Dia berhasil melompat dan manarik tuas rem hingga lokomotif ini dapat dihentikan.
Tidak hanya di stasiun Indro saja lokomotif ini menghasilkan cerita misterius. Lokomotif ini juga sering terlihat modar-mandir tanpa kru masinis yang ada di dalam kabin. Pada sekitar tahun 1980, ketika lokomotif ini berada di Dipo Induk Sidotopo.
Saat itu, tuas rem yang terdapat di kabin masinis BB 301 27 ini juga terlepas dengan sendirinya. Hal ini membuat lokomotif berjalan sendiri hingga terhenti karena menabrak rumah warga yang berada di samping rel.
Salah satu kasus lainnya yang paling terkenal dan membingungkan petugas kereta api kala itu adalah saat lokomotif ini menghilang tanpa jejak. Tidak ada satupun yang melihat kapan dan kemana lokomotif ini pergi.
Persitiwa ini terjadi pada tahun 1990-an. Demi menemukan lokomotif ini, petugas sampai harus mencari ke Stasiun Malang, Madiun, hingga Jember, namun hasilnya nihil. BB 301 27 tidak ditemukan di stasiun-stasiun tersebut.
Hingga pada akhirnya lokomotif ini ditemukan di Stasiun Benteng Surabaya. Para pegawai stasiun Benteng tidak tahu loko itu datang dengan sendirinya. Awalnya mengira kalau lokomotif BB 301 27 ini mulai didinaskan sebagai kereta api pelangsir untuk wilayah Stasiun Benteng.
Baru setelah pihak stasiun Benteng mendengar cerita bahwa lokomotif ini berjalan sendiri tanpa kru masinis, akhirnya lokomotif BB 301 27 ini dipulangkan kembali ke Balai Induk Dipo Sidotopo.
Lokomotif BB 301 27 ini diketahui juga pernah berjalan sendiri saat berada di stasiun Solo Jebres. Terhenti setelah lokomotif ini menghantam badug atau jalur buntu di Stasiun Palur.
Akibat sering mengalami hal di luar nalar, beberapa pegawai Sidotopo yang percaya dengan hal hal mistis, mengadakan upacara ritual. Mereka sering mengadakan ruwatan kereta api BB 301 27 ini.
Tujuan mereka adalah untuk membuang sial akibat kesalahan-kesalahan yang sebelumnya pernah terjadi. Baik dari saat pembuatan, maupun setelah loko ini beroperasi.
Namun banyak pegawai lain yang tidak percaya mistis. Keanehan lokomotif ini terjadi karena kesalahan teknis semata.
Sepuluh tahun menghuni Dipo Sidotopo dengan segala kisah mistisnya, akhirnya lokomotif ini dipindahkan menuju Dipo Lokomotif Madiun (MN). Tepatnya pada tahun 1995.
Para pegawai dipo Madiun tak ada yang percaya dengan kisah-kisah mistis yang melekat pada lokomtif ini. Mereka tak pernah sekalipun mengadakan ruwatan selama lokomotif ini berada di bawah naungan Dipo Lokomotif Madiun.
Anehnya meskipun tak pernah mengadakan ruwatan, selama berdinas di Dipo Lokomotif Madiun, segala hal-hal aneh yang sebelumnya sering muncul di Dipo Sidotopo tidak terulang kembali di rumah barunya.
BB 301 27 akhirnya terbebas dari "kutukannya" tersebut. Loko itu berdinas dengan tenang melayani kereta di sekitar Madiun.
BB 301 27 terakhir berdinas pada tahun 2005. Saat itu kondisinya sedang Tidak Siap Operasi (TS0).
Akhirnya lokomotif ini harus pensiun pada tahun 2006. Tentu setelah 42 tahun mengabdi di jagat perkeretaapian Indonesia. Lokomotif BB 301 27 ini kini disimpan di kebun belakang Balai Yasa Pengok, Yogyakarta.
Kisah mistis yang tersebar tentangnya juga seakan bersih dan tinggal kenangan saja. Setelah dipindahkan dari Sidotopo, loko ini tidak lagi dikenal angker.