Antv – Doa Qunut merupakan doa yang umumnya dibaca dalam salat (sholat) pada beberapa situasi tertentu, terutama saat sholat Subuh dan Witir.
Sejarah turunnya doa Qunut terkait dengan peristiwa-peristiwa sejarah dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW dan umat Islam awal.
Berikut adalah beberapa peristiwa yang terkait dengan sejarah turunnya doa Qunut:
1. Peristiwa Khaibar
Salah satu sejarah yang dihubungkan dengan doa Qunut adalah peristiwa pengepungan Khaibar.
Saat itu, Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya mengepung benteng Khaibar yang dihuni oleh suku Yahudi.
Dalam situasi ini, Nabi Muhammad SAW memerintahkan para sahabatnya untuk membaca doa Qunut sebagai bentuk permohonan dan perlindungan kepada Allah SWT.
2. Peristiwa Hunain
Setelah Penaklukan Mekah, Nabi Muhammad SAW menghadapi pertempuran Hunain melawan suku Hawazin.
Pertempuran ini awalnya tidak berjalan lancar, sehingga Nabi dan pasukannya membaca doa Qunut sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT untuk kemenangan dan pertolongan. Allah kemudian memberikan kemenangan kepada mereka.
3. Peristiwa Hudaibiyah
Saat perjanjian Hudaibiyah antara Nabi Muhammad SAW dan suku Quraisy terjadi, ada kesempatan bagi Nabi dan para sahabat untuk melakukan umrah di Mekah.
Namun, perjanjian tersebut mengalami hambatan, dan Nabi Muhammad SAW membaca doa Qunut sebagai bentuk permohonan dan penyerahan diri kepada Allah dalam situasi yang sulit ini.
4. Pertempuran Uhud
Dalam pertempuran Uhud, pasukan Muslim menghadapi pasukan musuh yang lebih besar. Pertempuran ini tidak berakhir dengan kemenangan mutlak bagi umat Islam, dan dalam situasi ini, doa Qunut dibaca sebagai permohonan kepada Allah SWT untuk bantuan dan pertolongan.
Dalam konteks ini, doa Qunut awalnya adalah doa yang dipanjatkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dalam situasi-situasi sulit dan penting.
Doa ini adalah ungkapan tunduk dan berserah diri kepada Allah dalam menghadapi cobaan dan tantangan.
Oleh karena itu, doa Qunut tidak hanya memiliki makna sejarah, tetapi juga memuat nilai-nilai keimanan, kesabaran, dan ketergantungan pada Allah dalam segala aspek kehidupan.
Lafadz Doa Qunut:
للّٰهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضٰى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
"Allahummah Diinii Fiiman Hadait Wa Aafinii Fiman Aafait. Watawallanii Fiiman Tawallait Wabaariklii Fiimaa A'thait. Waqinii Birahmatika Syarra Maa Qadlait. Fa Innaka Taqdlii W Alaa Yuodlaa 'Alaik, Wa-Innahu Laa Yadzillu Man Waalait. Walaa Ya'izzu Man Aadait. Tabaarakta Rabbanaa Wata 'Aalait. Falakal Hamdu 'Alaa Maa Qadlait Astaghfiruka Wa-Atuubu I Laik. Washallallaahu'alaa Sayyidinaa Muhammadin Nabyyil Ummiyyi Wa-'Alaa Aalihi Washahbihi Wasallam."
Arti Bacaan Doa Qunut: "Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan. Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau. Segala Puji bagiMu atas yang telah Engkau pastikan. Aku mohon ampun dan kembalilah (taubat) kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat, berkah dan salam atas Nabi Muhammad beserta keluarganya."