Antv – Indonesia merayakan Hari Kemerdekaannya setiap tanggal 17 Agustus dengan semangat dan kebanggaan.
Tanggal ini menjadi momen bersejarah bagi bangsa Indonesia karena pada hari tersebut, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ditandatangani oleh dua proklamator, Soekarno dan Mohammad Hatta.
Namun, di balik momen bersejarah tersebut, terdapat sejumlah fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui.
Berikut adalah fakta-fakta menarik di Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945
- Upacara Kemerdekaan 17 Agustus 1945 berlangsung dengan sederhana tanpa penggunaan musik dan protokol resmi.
- Tiang bendera yang digunakan dalam upacara tersebut terbuat dari batang bambu.
- Naskah asli teks proklamasi yang ditulis langsung oleh Bung Karno dibuang di tong sampah.
- Menariknya, bukan pihak pemerintah yang menemukan dan memiliki teks proklamasi asli, melainkan seorang wartawan dari Aceh bernama DM Diah.
- Teks proklamasi yang dibuang sendiri merupakan draft yang kemudian diketik ulang oleh Sajuti Melik.
- Dokumentasi prosesi proklamasi hampir jatuh ke tangan tentara Jepang, jika Frans Mendoer tidak menyelamatkannya.
- 17 Agustus juga menjadi momen menyedihkan bagi Bangsa Indonesia.
- Pada tanggal tersebut, pencipta lagu Indonesia Raya, WR Soepratman (1937) dan pencetus ilmu Bahasa Indonesia, Herman Neubronner van der Tuuk (1894), meninggal dunia.
- Mikrofon yang digunakan Soekarno saat upacara proklamasi 17 Agustus 1945 dicuri dari stasiun radio milik Jepang.
- Penyebaran berita proklamasi kemerdekaan dilakukan dengan sembunyi-sembunyi.
- Mereka melakukannya mulai dari mulut ke mulut, selebaran, teriakan, grafiti di tembok, trem kota, sampai gerbong kereta api
- Sebelum naskah proklamasi dibuat oleh Ir Soekarno dan Muh Hatta, Sjahrir telah lebih dulu membuatnya.
- Naskah itu dibuat setelah mereka mendengar kekalahan Jepang pada 14 Agustus 1945.
- Saat itu Soekarno berjanji mengumumkan proklamasi pada 15 Agustus 1945, dan segera Sjahrir membuat naskah proklamasi sepanjang 300 kata.
- Kota yang dijadikan sebagai ibukota Indonesia diantaranya Jakarta (1945-1946), Yogyakarta (1946-1948), dan Bukittinggi (1948-1949).
- Setelah kemerdekaan, ibukota Indonesia sempat pindah sebanyak 3 kali dalam waktu 4 tahun.
Baca Juga :