Antv – "Lebih baik sakit hati, dari pada sakit gigi ini, biar tak mengapa... .", itu tadi cuplikan lagu dangdut yang dibawakan oleh almarhum Meggy Z dan kita perlu tahu obat sakit gigi.
Sakit gigi tentunya menimbulkan rasa yang sangat tidak nyaman dan terkadang dalam kondisi tertentu rasanya seperti hendak berhenti hidup, saking sakitnya yang luar bisa.
Sakit gigi yang paling sering membuat yak tahan penderitanya adalah kondisi ketika bagian dalam atau sekitar gigi dan rahang terasa sakit atau nyeri yang luar biasa.
Memang, tingkat keparahan nyeri tersebut bisa bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Bahkan rasa sakit gigi juga dapat hilang timbul atau berlangsung secara terus-menerus.
Sebagai penderita, penulis merasakan dan mendapat penjelasan dari dokter bahwa sakit gigi merupakan gejala akibat penyakit pada gigi atau gusi.
Namun, pada kasus tertentu, sakit gigi juga bisa menjadi tanda adanya penyakit di bagian tubuh lain yang nyerinya menjalar sampai ke sekitar gigi. Misalnya gangguan pada sendi rahang, sakit telinga, sinus, atau penyakit jantung.
Memang sakit gigi tidak mengancam nyawa atau menjadi penyebab kematian, namun sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter gigi, agar sakit gigi segera ditangani dengan tepat.
Jika dbiarkan dan hanya meminum obat pereda nyeri, sakit gigi bisa saja disebabkan oleh penyakit yang berbahaya, seperti pembusukan gigi atau serangan jantung.
Sakit gigi biasanya muncul sebagai gejala dari suatu penyakit, baik itu penyakit yang berasal dari rongga mulut maupun bagian tubuh yang lain.
Mengutip situs resmi Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) jika sakit gigi akibat dari masalah di dalam rongga mulut, maka bisa jadi dapat disebabkan oleh:
- Gigi berlubang atau tambalan gigi yang rusak
- Gigi atau gusi yang meradang atau infeksi
- Gigi retak atau patah
- Gigi membusuk
- Gigi tanggal atau copot
- Gigi sensitif
- Proses tumbuh gigi
- Gigi bungsu yang tumbuh tidak normal (impaksi gigi)
- Nanah di gigi
- Gusi bengkak
- Permasalahan pada kawat gigi
- Kebiasaan menggeretakkan gigi (bruxism)
Sedangkan sakit gigi akibat nyeri yang menjalar dari bagian tubuh lain dapat terjadi akibat:
- Migrain
- Sinusitis
- Penyakit jantung
- Penyakit paru-paru
- Gangguan pada saraf wajah (trigeminal neuralgia)
Selain penyebab di atas, faktor-faktor di bawah ini juga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami sakit gigi:
- Merokok
- Menderita diabetes
- Menderita AIDS
- Mengonsumsi obat tertentu, seperti obat imunosupresif
- Gejala Sakit Gigi
- Tingkat keparahan sakit gigi sangat beragam, mulai dari nyeri ringan yang hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, hingga nyeri parah yang tidak tertahankan. Nyeri akibat sakit gigi pun dapat terasa tajam, berdenyut, atau seperti ditusuk-tusuk.
Selain nyeri, beberapa gejala lain yang dapat timbul akibat sakit gigi adalah:
- Bengkak di gusi sekitar gigi yang sakit
- Bengkak pada rahang dan wajah
- Bau mulut yang tidak sedap (halitosis)
- Perdarahan dari gigi atau gusi
- Sulit dan sakit saat membuka mulut
- Nyeri pada sakit gigi umumnya memburuk di malam hari, terutama saat penderita berbaring.
Nyeri juga dapat memburuk ketika penderita makan dan minum, terlebih jika mengonsumsi makanan atau minuman yang panas, dingin, terlalu manis, atau terlalu asam.
Segera temui dokter bila sakit gigi sudah berlangsung lebih dari 2 hari, atau bila nyeri tidak juga membaik meski telah melakukan penanganan mandiri.
Selain itu, pemeriksaan oleh dokter diperlukan jika sakit gigi disertai dengan:
- Demam dan sakit kepala
- Nyeri saat mengunyah
- Sulit menelan
- Sesak napas
- Nyeri telinga
Jika mengalami sakit gigi, sebaiknya segera temui dokter gigi untuk mencari tahu penyebabnya agar dapat diobati dengan tepat.
Namun, jika sakit gigi yang dialami masih dalam tahap ringan, ada beberapa obatan mandiri yang bisa dibeli di apotik tanpa harus dengan resep dokter.
Berikut beberapa obat yang sementara bisa digunakan untuk meredakan nyeri akibat sakit gigi sebelum ke dokter:
- Obat Sakit Gigi Cap Burung Kakak Tua
- Dentasol
- Panadol
- Bodrex
- Paramex
- Proris Triple Action
- Ponstan
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Oleh sebab itu, untuk mencegah terjadinya sakit gigi, mulailah lakukan langkah-langkah berikut ini:
- Menyikat gigi dengan cara yang benar dua kali sehari, dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride
- Membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi (dental floss) dan obat kumur bila diperlukan
- Membatasi konsumsi makanan yang terlalu keras, terlalu manis, dan terlalu asam
- Menjaga kadar gula darah agar tetap normal, bila mengalami diabetes
- Memeriksakan gigi ke dokter gigi setidaknya setiap 6 bulan sekali
- Berhenti merokok