Simak! Inilah Ciri-ciri Datangnya Malam Lailatul Qadar

Ilustrasi berdoa
Ilustrasi berdoa (Foto : Pixabay)

AntvMalam Lailatul Qadar terjadi pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan.

Di malam ini, umat Muslim dapat melakukan beberapa kegiatan ibadah, seperti sholat malam, dzikir, serta doa dengan tujuan meraih malam Lailatul Qadar.

Melansir dari laman Kemenag Kamis, 13 April 2023, Al-Quran dan Hadits Rasulullah Saw menyebutkan jika di bulan Ramadan terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan

Malam yang baik, mulia, istimewa serta indah itu disebut Lailatul Qadar atau malam kemuliaan.

img_title
Ilustrasi berdoa.. (Foto: MUI)

 

Bagi umat Islam, beribadah di malam ini nilainya lebih baik dari beribadah selama seribu bulan atau kurang lebih 83 tahun lamanya. 

Akan tetapi, kapan terjadinya malam agung tersebut dirahasiakan oleh Allah SWT. Untuk mengetahui kapan tanggalnya itu, ada beberapa ciri yang bisa kita ketahui. 

Penasaran apa saja ciri-cirinya? Yuk simak ulasannya di bawah ini berdasarkan gejala alam yang telah dikutip dari VIVA. 

1. Sinar Matahari Pagi Tak Terlalu Panas

img_title
Ilustrasi berdoa. (Foto: Freepik/ jcomp)

Salah satu ciri yang dapat kita ketahui yakni dengan datangnya sinar matahari tidak terlalu panas saat di pagi hari, dan cuaca terasa lebih sejuk. 

2. Langit Lebih Bersih di Malam Hari

img_title
Ilustrasi berdoa. (Foto: Freepik/ jcomp)

Ciri yang selanjutnya yakni dengan langit terlihat lebih bersih saat di malam hari, di mana hal ini tidak ada awan, suasananya tenang, sunyi, dan udaranya tidak dingin juga tidak panas.    

Dalam hadits lain Rasulullah bersabda:

“Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan tampak kemerah-merahan.” (HR Ath-Thayalisi dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman). 

Perlu menjadi catatan bersama, jika ciri dari kondisi alam tersebut tak bisa kita jadikan sebagai acuan jika malam Lailatur Qadar benar terjadi. 

Ditegaskan Ibnu Hajar al-Atsqalani, bahwa ciri-ciri kondisi alam demikian akan tampak usai malam mulia tersebut telah terjadi.

Bukan sebelum atau saat sedang terjadi sehingga kita bisa mempersiapkan diri sebelum tepat kedatangannya. (Ibnu Hajar, Fathul Bari, t.t: juz IV, h. 260).