Antv – Aktivitas di lanjut usia (Lansia) memang tidak sepadat seperti usia produktif, namun bagi Warsan, kakek enam anak, malah di usia senja disibukkan dengan aktivitas ternak jangkrik yang berbuah kesuksesan.
Warsan (62), warga desa Tegalurung, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menjalani akitivitas sehari-hari dengan beternak jangkrik di halaman rumahnya.
Jangkrik yang diternak Warsan adalah salah satu pakan untuk burung berkicau yang dimanfaatkannya sebagai peluang usaha.
Menurut Warsan beternak jangkrik tidak lah sulit, media yang diperlukan hanya berupa kotak kayu, rak bekas telur dan daun pisang kerang.
Sementara pakan rutin berupa pelet halus, limbah sayur yang didapat dari pasar, dan daun singkong serta daun pisang.
"Untuk nambah penghasilan, sebelumnya tukang becak perhari dapat 40 sampai 50 ribu, kepengen nyukupin anak istri ada teman nawarin ternak jangkrik pas di coba sebulan dapet 70 kilo dapet 2 juta perbulan," ujar, Warsan, lansia peternak jangkrik, Senin (6/3/2023).
Dari telur jangkrik, membutuhkan waktu tiga puluh hari untuk bisa dipanen, kini Warsan memiliki empat kotak pembesaran jangkrik yang dapat dipanen secara bergantian, sedikitnya lima kilogram jangkrik dapat ia panen setiap hari.
Jangkrik hasil peternakannya dijual Warsan dengan harga Rp20 ribu hingga Rp45 ribu rupiah perkilo gram.
Setelah menekuni usaha ternak jangkrik selama dua tahun, kini Warsan dapat meraup omzet hingga juta rupiah per bulan.
Berbekal ilmu dari salah satu rumah zakat, Warsan memulai usaha ternak jangkirk sejak 2022, dengan modal awal Rp1 juta.
"Ini merupakan salah satu program lansia berdaya rumah zakat, jadi kita memberikan modal usaha kepada lansia supaya di usia senjanya itu bisa produktif, bapak warsa ini usahanya ternak jangkrik sejak dua tahun lalu, awalnya cuman satu kotak sekarang udah empat kotak, sebelumnya bapak ini tukang becak namun situasi pandemi bapak ini butuh serabutan, danencoba usaha ternak jangkrik," terang Lastri Mulyani, relawan inspirasi rumah zakat.