Jelang malam pergantian tahun seluruh etnis Tionghoa di Surabaya akan datang ke sini memanjatkan doa, sementara, etnis lain seperti Jawa dan Madura membantu jalanya upacara doa dengan mengatur jalan raya maupun ikut bermain musik kecapi.
“semua yang ada di klenteng ini berbaur satu sama lain , bahkan yang sudah suksespun setiap imlek akan pulang kesini membantu pengurus klenteng dalam menyiapkan ibadah malam tahun baru,“ kata Mujiono.
Sementara itu Ong Khing Kiong, ketua klenteng Hok Tiek Hian menuturkan, jika pada hari-hari besar warga Tionghoa seperti saat imlek, klenteng Hong Tiek Hian ramai dikunjungi warga penganut TRI DHARMA yakni, Budha, Khong Hu Chu dan TAO, untuk beribadah.
Selain itu, klenteng ini juga sering dijadikan sebagai sarana untuk pertunjukan wayang potehi yang menarik perhatian bagi warga sekitar klenteng bahkan turis asing.