Sejarah Natal, Asal-usul Pohon Natal dan Sinterklas yang Perlu Kamu Tahu

Pohon Natal
Pohon Natal (Foto : Freepik/ Max4e)

AntvNatal menjadi hari besar keagamaan yang dirayakan oleh umat Kristiani setiap tanggal 25 Desember. Perayaan Natal menjadi penanda kelahiran Tuhan Yesus dan kehidupan baru.

Seperti diketahui, Natal juga momen yang identik dengan pohon cemara dengan hiasan cantik serta sosok sinterklas dan hadiahnya yang dinanti-nantikan.

Lantas, seperti apa sih sejarah Natal dan asal-usul pohon Natal dan Sinterklas sebagai simbolnya? Yuk simak rangkuman penjelasan sejarah Natal yang dilansir dari Voiceandvisionic pada Jumat, 23 Desember 2022.

1. Sejarah Natal

 

img_title
Natal. (Foto: Freepik/ user23299994)

 

 

Natal berasal dari budaya Pagan dan Romawi. Bangsa Romawi sebenarnya merayakan dua hari libur di bulan Desember. Yang pertama adalah Saturnalia, yakni festival dua minggu untuk menghormati dewa Saturnus. Dan pada tanggal 25 Desember, mereka merayakan kelahiran Mithra, dewa matahari mereka. Kedua perayaan tersebut dilakukan dengan mabuk-mabukan.

Di sisi lain, pada bulan Desember, di mana hari tergelap dalam satu tahun jatuh, budaya Pagan menganjurkan untuk menyalakan api unggun dan lilin untuk menjaga kegelapan. Bangsa Romawi juga memasukkan tradisi ini ke dalam perayaan mereka sendiri.

Ketika agama Kristen menyebar ke seluruh Eropa, pendeta Kristen tidak dapat mengekang kebiasaan dan perayaan Pagan. Karena tidak ada yang tahu tanggal lahir Yesus, mereka mengadaptasi ritual Pagan menjadi perayaan hari kelahiran-Nya.

2. Asal-usul Pohon Natal

 

img_title
Pohon Natal. (Foto: Freepik/ ArthurHidden)

 

Sebagai bagian dari perayaan titik balik matahari, budaya Pagan menganjurkan untuk menghiasi rumah dengan tanaman hijau untuk mengantisipasi musim semi yang akan datang. 

Dan kebetulan, pohon cemara adalah tumbuhan yang tetap hijau selama hari terdingin dan tergelap, sehingga dianggap memiliki kekuatan khusus.

Orang Romawi juga menghiasi kuil mereka dengan pohon Cemara selama Saturnalia dan menghiasinya dengan potongan logam. 

Bahkan, ada catatan tentang orang Yunani yang mendekorasi pohon untuk menghormati dewa mereka. Menariknya, pohon pertama yang dibawa ke rumah Pagan dan digantung di langit-langit secara terbalik.

Tradisi pohon yang biasa dilakukan oleh banyak orang saat ini berasal dari Eropa Utara, di mana suku Pagan Jerman menghiasi pohon cemara untuk menyembah dewa Woden dengan lilin dan buah kering.

Tradisi itu dimasukkan ke dalam ajaran Kristen di Jerman selama tahun 1500-an. Mereka menghiasi pohon di rumah mereka dengan permen, lampu dan mainan.

3. Asal-usul Sinterklas

 

img_title
Sinterklas. (Foto: Freepik/ rawpixel.com)

 

Terinspirasi St. Nicholas, tradisi Natal ini memiliki akar Kristiani, bukan lagi Pagan. Lahir di Turki selatan sekitar tahun 280, ia adalah seorang uskup di gereja Kristen perdana dan menderita penganiayaan dan pemenjaraan karena keimanannya. Berasal dari keluarga kaya, dia terkenal karena kemurahan hatinya terhadap orang miskin dan kehilangan haknya.

Banyak legenda yang melingkupi, tetapi yang paling terkenal adalah bagaimana dia menyelamatkan tiga putri dari penjualan sebagai budak. Tidak ada mahar untuk membujuk seorang pria untuk menikahi mereka, jadi itu adalah pilihan terakhir ayah mereka.

St. Nicholas dikatakan telah melemparkan emas melalui jendela yang terbuka ke dalam rumah, sehingga menyelamatkan mereka dari nasib mereka.

Legenda mengatakan bahwa emas mendarat di kaus kaki yang dikeringkan di dekat api, jadi anak-anak mulai menggantung stoking di dekat api mereka dengan harapan St. Nicholas akan melemparkan hadiah ke dalamnya.

Untuk menghormati kematiannya, 6 Desember dinyatakan sebagai hari St. Nicholas. Seiring berjalannya waktu, setiap budaya Eropa mengadaptasi versi St. Nicholas.

Dalam budaya Swiss dan Jerman, Christkind atau Kris Kringle (anak Kristus) menemani St. Nicholas untuk mengantarkan hadiah kepada anak-anak yang berperilaku baik.

Jultomten adalah peri yang bahagia mengantarkan hadiah melalui kereta luncur yang ditarik oleh kambing di Swedia, Lalu ada Bapak Natal di Inggris dan Pere Noel di Prancis. 

Sementara itu di Belanda, Belgia, Luksemburg, Lorraine, Prancis, dan sebagian Jerman, ia dikenal ebagai Sinter Klaas (Klaas: kependekan dari nama Nicholas). Dari sinilah Sinterklas Amerikanisasi berasal.

Nah, itulah rangkuman sejarah Natal secara singkat lengkap dengan asal-usul pohon Natal dan Sinterklas sebagai simbolnya. Semoga bermanfaat dan selamat merayakan Natal!