Namun menurut Buya Yahya, jika pria tersebut mampu, maka muliakanlah calon istrinya, namun tidak dengan cara berutang. Karena, pernikahan yang seharusnya indah, justru akan terasa pahit jika harus dibebani dengan utang setelahnya.
“Tapi memang kalo sebagai seorang laki-laki kalo mampu muliakan dong calon istrimu. Cuman kalo gak mampu jangan maksain sampe ngutang-ngutang,” terang Buya.
“Itu kasian, merintis hidup yang harusnya indah itu jadi susah gara-gara utang sehingga yang mestinya bulan madu jadi bulan garam dia mikir utang, asin terus. Mikir utang, gimana mau bahagia mau senyum, mikir tagihan dan sebagainya,” sambungnya.
Dengan demikian, himbauan dari Buya Yahya adalah sebaiknya sederhanakan kebutuhan untuk pernikahan agar terhindar dari utang, meski sebenarnya hukumnya sah.
“Tolong jangan semacam itu ya? Kalo bicara sah, sah saja. Tapi tidak seperti itu, kalo gak mampu sederhanakan saja, selesai,” pungkas Buya Yahya.