Antv – Libur akhir pekan sebuah Festival Wastra Nusantara digelar di kawasan ujung selatan Malioboro yang menampilkan kain tradisional khas Nusantara mulai dari kain tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.
Kemeriahan Festival Wastra Nusantara ini tak ayal menjadi daya tarik wisatawan baik domestik maupun turis mancanegara yang tengah menikmati suasana Yogyakarta di jalan Malioboro.
Mereka antusias menyaksikan jalannya Festivak Wastra Nusantara dan ikut terlibat beragam kegiatan yang dilakukan pada Sabtu Kliwon (4/11/2022) di pelataran Hamzah Batik yang berada di ujung selatan Malioboro tersebut.
Salah satunya turis asal Inggris, Holly yang bahkan turut mengikuti rangkaian festival yani lomba menggulung stagen.
Meski mengaku kesulitan saat mengikat stagen di pinggangnya, namun Holly mengaku senang dan menikmati chalence menggulung stagen.
"...ya aku merasa sangat fun dan enjoy, menikmati lomba ini, bahkan tadi saya sempat menjatuhkan kainnya di lantai, tetapi saya berhasil menyelesaikannya, saya menikmati budaya yang ada di Jogjakarta dan beberapa wisata seperti tamansari, saya bersama keluarga yakni suami dan kedua anak perempuan saya," jelas Holly.
Selain lomba menggulung stagen, Holly yang datang bersama keluarganya tersebut juga ikut lomba Mewiru atau seni melipat kain jarik khas Yogyakarta.
Event ini sekaligus menjadi ikon wisata berbasis budaya yang ada di Yogyakarta. Dimulai dengan arak-arakan tumpeng yang dikawal Bergada Prajurit, kemudian dilanjutkan prosesi doa bersama seluruh peserta Festival Wastra Nusantara dan diakhiri dengan rayahan tumpeng berisi nasi, lauk, sayur mayur khas Yogya.
Kegiatan ini juga melibatkan para pelaku usaha di Malioboro, pelaku wisata, Komunitas Perempuan Berkebaya dan Bersanggul Nusantara hingga UMKM kuliner.
Menurut salah satu panitia, Yovie Ferianto, salah satu yang mendapatkan antusias adalah lomba mewiru atau seni melipat kain jarik sesuai tata cara berpakaian adat khas Yogya.
Selain itu, Lomba Menggulubg Stagen, yakni kain panjang sekitar 5 - 10 meter, yang merupakan kain pelengkap pakaian tradisionap Jawa yang dililitkan di pinggang sebagai pengikat.
" Festival Wastra dengan berbagai kegiatan budaya ini sebagai upaya mengedukasi sekaligus mengingatkan kembali masyarakat terutama generasi muda akan kekayaan wastra Nusantara yang memiliki nilai-nilai kehidupan yang harus dilestarikan," ungkapnya.
Yovie juga menyampaikan kemeriahan puncak Festival Wastra digelar drngan pagelaran "fashion on the street" bertema kain wastra nusantara mulai kain dari Batak, Padang, Palembang, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi hingga daerah- daerah lain di Nusantara.
"Tak hanya itu, wisatawan juga dihibur dengan beragam penampilan seni diantaranya tarian adat Batak, Tembang Jawa, belajar membatik hinhga menikmati sajian jamu tradisional Jawa secara gratis," pungkas Yovie.