Antv – Masyarakat awam mungkin akan cenderung mengira bahwa ular terbesar di dunia adalah ular sanca (python reticulatus), terkadang juga menyebutkan ular king kobra (ophiophagus hannah).
Bisa saja jawaban Anda benar. Sebab ular sanca terbesar dengan panjang sekitar 7 meter sempat ditemukan di wilayah Sulawesi Tenggara, sedangkan ular king kobra terbesar sempat tercatat sepanjang 6 meter.
Namun sebenarnya ular terbesar di dunia adalah ular anakonda hijau (eunectes murinus), dengan diameter tubuh sekitar 1,11 meter, panjangnya 8,43 meter, dan memiliki berat sampai 227 kg.
Dengan perangaian yang menyeramkan ular anakonda sering dianggap sebagai musuh manusia, karena diidentikkan besar tubuh seperti itu, mereka akan melahap manusia. Bahkan film-film yang beredar menyebabkan pamor mereka menjadi jelek.
Sepintas mirip dengan ular sanca, ternyata ular anakonda termasuk dalam Family atau keluarga Boa (Boidae), sedangkan ular sanca termasuk dalam Family atau keluarga Python (Pythonidae).
Ciri khas mencolok dari kedua keluarga ini adalah keluarga Boa tidak memiliki sensor panas pada "bibir" mereka dan bentuk kepala yang cenderung lebih oval (tidak meruncing).
Genus Eunectes dalam Bahasa Latin memiliki arti perenang handal. Sebab mengacu kepada "kebiasaan hidup" (menghabiskan masa hidupnya) mereka cenderung pada habitat semi-akuatik hingga endemik perairan di sungai-sungai tropis, seperti di Amerika Selatan.
Di dunia ini terdapat 5 jenis ular anakonda, namun salah satunya kini telah punah.
1. eunectes beniensis (anakonda Bolivia)
2. eunectes deschauenseei (anakonda corak hitam)
3. eunectes murinus (anakonda hijau)
4. eunectes notaeus (anakonda kuning)
5. eunectes stirtoni (SUDAH PUNAH)
Dua jenis ular anakonda yang hidup di wilayah Amerika Selatan adalah anakonda hijau dan kuning. Perbedaan yang mencolok dari kedua jenis anakonda ini adalah dari pewarnaan dan pola bintik yang ada di tubuh, selain itu besar tubuh yang dimiliki mereka pun berbeda.
Ular anakonda hijau memiliki warna hijau zaitun dengan bintik (oval) yang tidak saling tindih, sedangan untuk anakonda kuning, warna kuning kehijauan lebih dominan dengan bintik itu saling tumpang tindih atau tidak beraturan. Tubuh dari ular anakonda hijau pun disebut lebih besar dibandingkan dengan ular anakonda kuning.
Pada umumnya ular anakonda lebih aktif di malam hari (nocturnal). Dalam mencari mangsa ular besar ini lebih cenderung menggunakan metode penyergapan. Mangsa dari ular anakonda biasanya adalah hewan reptil seperti caiman dan kura-kura air, sedangkan mamalia, ular anakonda lebih menyukai kapibara, rusa, hingga babi hutan.
Musuh ular anakonda dalam mencari mangsa adalah jaguar. Sebab jaguar sering merebut buruan ular anakonda jika buruan yang terbunuh berada di darat. Maka dari itu, teknik menghindari pemangsa lain adalah dengan menarik buruannya itu ke dalam air. Ular anakonda melakukan perkawinannya dekat dengan perairan. Setelah sembilan bulan, betina akan melahirkan (ovovivipar) sebanyak 14-82 ular anakan, dengan panjang sekitar 62 cm.