Efek-efek Tak Terduga Gas Air Mata, Bisa Menyebabkan Kematian!

Efek gas air mata
Efek gas air mata (Foto : Science Alert)

Antv – Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu masih meninggalkan rasa duka bagi banyak orang. Sebagian korban diduga terdampak oleh gas air mata. Sebenarnya, seberapa kuat efek dari gas air mata ini? 

Dilansir dari Medical News Today, gas air mata adalah istilah umum untuk bahan kimia yang mengiritasi kulit, paru-paru, mata, dan tenggorokan. 

Ada efek kesehatan jangka panjang langsung dan potensial dari paparan bahan kimia ini. Selain itu, gas air mata dapat menyebabkan gejala yang lebih parah pada orang dengan kondisi kesehatan kronis.

Kebanyakan orang pulih dengan cepat dari efek gas air mata. Namun, mereka tetap harus mencari pendapat medis jika pernah terpapar oleh zat ini.

Apa Itu Gas Air Mata?

img_title
Efek gas air mata. (Foto : Healthline)

Terlepas dari namanya, gas air mata bukanlah gas. Senjata ini terdiri dari bahan kimia padat atau cair, biasanya dalam bentuk semprotan atau bubuk. 

Gas air mata bereaksi dengan kelembaban untuk menyebabkan rasa sakit dan iritasi. Inilah mengapa gas air mata sangat mempengaruhi area lembab tubuh, seperti mata, mulut, tenggorokan, dan paru-paru.

Gas air mata dapat terdiri dari banyak bahan kimia yang berbeda. Ini termasuk:

  • Kloroasetofenon (CN)
  • Chlorobenzylidenemalononitrile (CS)
  • Kloropikrin (PS)
  • Bromobenzilsianida (CA)
  • Dibenzoxazepin (CR)
  • kombinasi bahan kimia yang berbeda

Nama lain untuk jenis gas air mata termasuk fuli, semprotan merica, semprotan capsicum, dan agen anti huru hara. 

Kekuatan gas air mata bervariasi. Paparan dari gas air mata yang lebih terkonsentrasi atau terpapar lebih lama dapat memperburuk gejala.

Gas air mata pada awalnya dikembangkan sebagai senjata kimia untuk penggunaan militer. Senjata kimia ini sekarang dilarang dalam peperangan. 

Namun, mereka biasanya digunakan oleh polisi atau personel militer untuk membubarkan massa, atau pada protes untuk menghentikan pergerakan orang.

Ada pedoman ketat untuk penggunaan gas air mata di depan umum. Ini termasuk menembakkan gas air mata dari jarak jauh, hanya menggunakannya di luar ruangan, dan menggunakan campuran bahan kimia dengan efek serendah mungkin.

Efek Jangka Pendek

img_title
Efek gas air mata. (Foto : The Seattle Time)

Efek langsung dari gas air mata pada mata meliputi:

  • berair, terbakar, dan kemerahan pada mata
  • penglihatan kabur
  • sensasi terbakar dan iritasi pada mulut dan hidung
  • kesulitan menelan
  • mual dan muntah
  • sulit bernafas
  • batuk
  • terengah
  • iritasi kulit
  • ruam

Seseorang mungkin juga merasakan sensasi sesak di dada atau merasa tercekik.

Efek gas air mata akan hilang dalam 15-20 menit.

Selain paparan gas air mata pada tubuh, tabung yang digunakan untuk menembakkan zat ini juga dapat menyebabkan cedera. Tabungnya bisa panas dan dapat menyebabkan luka bakar. Benturan tabung juga dapat mengakibatkan kerusakan pada wajah, mata, atau kepala.

Efek Jangka Panjang dan Risiko Kematian

img_title
Efek gas air mata. (Foto : Philadelphia Inquirer)

Jika seseorang meninggalkan area yang terpapar gas air mata dan gejalanya hilang setelahnya, risiko cedera jangka panjangnya rendah. Namun, para ilmuwan masih belum cukup tahu tentang efek gas air mata yang tersisa pada tubuh.

Paparan gas air mata di dalam ruangan atau dalam jumlah besar mungkin memiliki efek kesehatan yang serius. Ini termasuk:

  • glaukoma
  • kebutaan
  • luka bakar kimia
  • gagal pernafasan

Di sisi lain, sebuah studi tahun 2017 dari data yang dikumpulkan selama 25 tahun meninjau efek gas air mata pada tubuh. Bahan kimia dan tabung yang digunakan untuk melepaskannya telah menyebabkan cedera parah, cacat permanen, dan kematian.

Ada dua kematian yang tercatat dari 5.910 orang dalam penelitian ini. Yang pertama, pelepasan gas air mata di rumah seseorang menyebabkan kematian karena gagal pernapasan. Kematian kedua datang dari tabung gas air mata yang menyebabkan cedera kepala fatal.

img_title
gas air mata. (Foto : cnet)
 

Dalam penelitian ini, 58 orang melaporkan disabilitas atau cacat permanen setelah terpapar gas air mata. Disabilitas tersebut antara lain:

  • masalah pernapasan
  • efek kesehatan mental
  • kebutaan
  • kerusakan otak
  • kehilangan penggunaan anggota badan
  • amputasi anggota badan
  • kondisi kulit