Antv – Belakangan ini, Kriss Hatta dituduh sebagai seorang pedofil karena mengaku memiliki kekasih yang berusia 20 tahun lebih muda darinya. Lalu, sebenarnya apa itu pedofilia?
Pedofilia merupakan gangguan jiwa, khususnya gangguan seksual yang sangat menyimpang. Pasalnya, pedofilia merupakan gangguan seksual ketika penderitanya mempunyai rasa ketertarikan atau nafsu terhadap remaja atau anak di bawah umur (14 tahun ke bawah).
Seorang pedofil dapat tertarik mana laki-laki muda, perempuan muda, atau bahkan keduanya. Mereka juga bisa hanya tertarik pada anak-anak atau anak-anak dan dewasa.
Keterlibatan dua orang dengan gangguan pedofilia ini tergantung pada usia mereka.
Pada masyarakat Barat, diagnosis pedofilia mengharuskan orang tersebut berusia 16 tahun atau lebih dan setidaknya 5 tahun lebih tua dari anak yang menjadi objek fantasi atau aktivitas seksual.
Namun, keterlibatan seksual remaja yang lebih tua (berusia 17 hingga 18 tahun) dengan anak berusia 12 atau 13 tahun mungkin tidak dianggap sebagai pedofilia. Kriteria usia yang digunakan untuk mengidentifikasi kapan aktivitas tersebut dianggap sebagai kejahatan mungkin berbeda.
Lalu, pedofilia jauh lebih umum terjadi di kalangan pria daripada wanita.
Diagnosa Pedofilia
Dilansir dari MSD Manual, dokter dapat mendiagnosa pedofilia ketika orang tersebut melakukan hal-hal di bawah ini:
- Memiliki fantasi, keinginan, atau perilaku seksual intens dan berulang yang melibatkan seorang anak atau anak-anak (biasanya berusia 13 tahun ke bawah)
- Merasa sangat tertekan atau menjadi kurang mampu bekerja dengan baik (di tempat kerja, di keluarga mereka, atau dalam interaksi dengan teman), atau mereka telah bertindak berdasarkan keinginan mereka.
- Orang yang berusia 16 tahun atau lebih dan 5 tahun atau lebih tua dari anak yang menjadi objek fantasi atau perilaku. (Pengecualian adalah remaja yang lebih tua yang memiliki hubungan berkelanjutan dengan anak berusia 12 atau 13 tahun.)
- Mereka telah menderita gangguan ini selama 6 bulan atau lebih.
Cara Pengobatan Pedofilia
Pedofilia dapat diobati dengan psikoterapi individu atau kelompok jangka panjang serta obat-obatan. Obat-obatan ini bertujuan untuk mengubah dorongan seks dan mengurangi kadar testosteron.
Hasil dari pengobatan ini beragam. Hasil terbaik adalah ketika partisipan bersifat sukarela dan orang itu menerima pelatihan keterampilan sosial dan pengobatan masalah lain, seperti penyalahgunaan narkoba atau depresi.
Menempatkan pedofil di penjara atau lembaga lain, bahkan untuk waktu yang lama, tidak mengubah keinginan atau fantasi pedofil.
Namun, beberapa pedofil yang di penjara dan telah berkomitmen untuk melakukan perawatan jangka panjang yang dipantau (biasanya termasuk obat-obatan) telah terbukti dapat menahan diri dari aktivitas pedofil. Mereka juga dapat kembali ke dalam masyarakat.
Di sisi lain, obat yang dapat digunakan pada penderita pedofilia adalah medroxyprogesterone acetate. Obat ini mirip dengan hormon progesteron perempuan. Alternatif lainnya adalah leuprolide.
Medroxyprogesterone dan leuprolide menghentikan kelenjar pituitari dari sinyal testis untuk menghasilkan testosteron. Dengan demikian mereka mengurangi kadar testosteron dan dorongan seks. Namun, belum dipastikan apakah obat ini bekerja bagi perempuan yang pedofil.
Perawatan obat ini akan lebih efektif bila dikombinasikan dengan psikoterapi dan pelatihan keterampilan sosial.
