Antv – Sebuah warung makan yang khusus menyajikan olahan opor daging enthok, di Wonosobo, Jawa Tengah, menyajikan cara unik untuk para pengunjung menyantap makanan, yakni langsung dari pawon (dapur) yang masih kental dengan nuansa jaman dahulu. Bahkan terasa makan di rumah nenek di kampung halaman.
Namanya warung makan enthok Bu Siti, letaknya tepat dipinggir jalan jalur utama menuju Kabupaten Purworejo, atau tepatnya di Kecamatan Kalikajar, Wonosobo, yakni ke arah timur dari pusat kota Wonosobo, dan hanya butuh sekitar 20 menit perjalanan menggunakan kendaraan bermotor untuk sampai ke lokasi.
Berbeda dengan warung makan lainnya, ketika masuk ke warung makan ini kalian akan langsung menuju pawon atau dapur. Nah di dapur yang berdinding anyaman bambu ini lah kita akan dibawa bernostalgia dengan nuansa jaman dahulu kala masa penjajahan Belanda.
Disini pengunjung bisa mengambil sendiri nasi yang disediakan dalam bakul (tempat nasi dari bambu) sepuasnya, bahkan dengan sambal cabai rawit hijau dan lalapan daun singkongnya.
Cara memasaknya yang masih menggunakan tungku kayu bakar ditambah dengan kepulan asapnya, menambah suasana serasa berada didapur di daerah sangat terpencil jauh dari perkotaan.
“Memang dari dulu kita sajikan masakan ndeso, mulai dari nasi, daging enthoknya ambil sendiri sepuasnya sesuai selera. Jadi ketika datang kesini pembeli rasanya bebas dan puas, soalnya warung makan yang seperti ini sekarang sudah jarang,” ujar pemilik warung makan daging enthok, Yusuf suroso, kepada tim antvklik.com, Ronaldo Bramantyo, Minggu (25/9/2022).
Memasak yang masih menggunakan cara tradisional, membuat bumbu opor dari rempah pilihan makin meresap hingga kedalam daging. Meski tak ada kesan mewah dan elegan, namun warung opor enthok ini selalu ramai dan laris diburu oleh pembeli dari dalam maupun luar kota Wonosobo, bahkan dalam sehari warung makan ini dapat menghabiskan hingga 50 ekor enthok.
“Dalam sehari bisa habis 30 hingga 50 ekor enthok, bahkan kalau liburan sabtu dan minggu bisa lebih, bisa sampai 100 ekor sehari,” jelasnya.
Dibanding rasanya yang nikmat, harga seporsi opor daging enthok, nasi, lalapan, sambal dan teh manis terbilang cukup murah yakni Rp 25 ribu rupiah per porsinya.
“Seporsinya Rp 25 ribu, bebas mau yang dada, paha, atau kepala terserah mau ambil sesuai seleranya sendiri. Terus nasi juga ambil sepuasnya, mau nambah 2 atau 3 kali monggo tinggal ambil saja harganya tetap sama Rp 25 ribu,” terangnya.
Menurut salah satu pembeli di warung enthok Bu siti, asal Banjarnegara, Khayatul Makki, selain masakan opor enthoknya yang lezat karena bumbu rempahnya sangat terasa. Suasana makan di dapur juga membuat pembeli seakan kembali dan bernostalgia ke masa kecil.
“Saya jauh-jauh dari Banjarnegara, karena disini memang opor enthoknya bumbu rempahnya terasa sekali. Dan suasana pawon (dapur) ini membuat seperti bernostalgia ke masa kecil di kampung saya dulu, seperti terbawa kembali ke alam masa lalu dengan suasana yang begitu natural,” ungkapnya.
Nah buat kalian tengah melintas atau sedang berkunjung ke Wonosobo, Jawa Tengah dan penasaran ingin mencoba makan dengan sensasi rasa dan suasana yang berbeda, warung makan enthok Bu Siti yang terletak di Kecamatan Kalikajar, Wonosobo ini buka mulai pukul 07.00 WIB hingga 19.00 WIB.
Selamat mencicipi!!