Antv – Semakin banyak waktu berjalan dari awal pandemi virus corona, semakin banyak penelitian yang dilakukan tentang komplikasi long Covid.
Long Covid sendiri adalah kondisi di mana penyintas COVID-19 orang terus mengalami gejala dalam waktu lama setelah mereka pulih dari infeksi tersebut. Gejala-gejala yang dialami setelah COVID-19 pun dapat mengganggu kehidupan sehari-hari orang tersebut.
Long Covid pada anak
Terlebih lagi, tidak hanya orang dewasa, kesehatan anak-anak dan rutinitas sehari-hari pun bisa terganggu akibat gejala COVID-19 yang berkepanjangan. Durasi gejala mereka tergantung pada berbagai faktor, seperti tingkat keparahan infeksi awal, tingkat kekebalan, stres pandemi dan status vaksinasi.
Gejala long Covid paling umum
Gejala paling umum yang kita lihat pada anak-anak yang sudah lama sembuh dari infeksi COVID-19 adalah kelelahan, sulit berkonsentrasi (kabut otak) dan perubahan suasana hati. Demikian dilansir dari laman Times of India, Kamis, 8 September 2022.
Dokter menambahkan bahwa karena gejala ini dapat diartikan sebagai tanda dari sesuatu yang lain, orang tua mungkin menganggapnya biasa saja atau tidak menganggapnya serius sebagai sindrom pasca-covid
Selain ketiga hal tersebut, tanda-tanda pasca Covid umum lainnya pada anak-anak termasuk demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, batuk, lemas, gangguan tidur, kepala terasa ringan setelah berdiri, nyeri otot dan sendi, depresi/kecemasan, dan perubahan indra penciuman atau perasa.
Seberapa umumkah mereka?
Menurut penelitian terbaru, gejala Long Covid ini dilaporkan pada sekitar 25 hingga 30 persen anak-anak yang terinfeksi COVID-19. Kelelahan adalah salah satu tanda paling umum dari Long Covid untuk anak-anak.
Gejala COVID-19 yang lama lebih sering terjadi pada anak-anak dengan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya, seperti asma, eksim dan masalah autoimun. Anak-anak yang mengalami infeksi COVID-19 parah yang memerlukan terapi steroid atau oksigen juga lebih rentan mengalami gejala COVID-19 yang berkepanjangan.
Penelitian tentang long covid pada anak-anak
Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics menemukan bahwa hampir 25 persen anak-anak yang menderita COVID-19 dapat mengembangkan masalah jangka panjang selama berbulan-bulan. Studi serupa telah dipublikasikan di Lancet Child & Adolescent Health and Scientific Reports.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Randolph di Unit Perawatan Kritis Rumah Sakit Anak Boston (Harvard University) menyimpulkan bahwa hampir 34 persen anak-anak yang terinfeksi COVID-19 berat dapat mengalami gejala pasca-Covid selama 4-6 bulan.
Kapan harus ke dokter?
{{ photo_id=563876 }}
Jika Anda mencurigai anak Anda menderita tanda-tanda Long Covid yang disebutkan di atas, amati mereka, dan jika gejalanya terus berlanjut selama lebih dari satu atau dua minggu, penting untuk menemui dokter anak atau dokter mereka.
Ada pilihan pengobatan yang berbeda tergantung pada jenis gejala dan tingkat keparahannya. Dokter pertama-tama akan memahami garis waktu yang terkait dengan COVID-19 dan timbulnya gejala, bersama dengan faktor-faktor lain yang diperlukan, dan menentukan pilihan pengobatan terbaik untuk anak Anda.
Apa penyebab Long Covid pada anak?
Para ahli tidak yakin tentang apa yang menyebabkan gejala COVID-19 jangka panjang pada beberapa anak. Sementara faktor risiko tertentu, seperti obesitas atau penyakit lain yang mendasari, dapat menempatkan anak pada risiko infeksi COVID-19 yang parah, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan hubungan antara kondisi ini dan Long Covid.
Anak-anak yang memiliki gejala COVID-19 ringan atau tidak ada pada infeksi awal, juga dapat mengalami Long Covid.