Di samping itu, jika sesajen dilakukan oleh orang Muslim, tentu itu adalah sebuah kesalahan, karena dalam ajaran agama Islam sudah jelas bahwa kita dilarang untuk menyekutukan Allah.
“Cuma kami berbicara kepada anda kaum muslimin. Anda kaum muslimin yang meyakini tiada Tuhan selain Allah. Siapa yang berikan kekuatan? Allah. Siapa yang memberikan keselamatan? Allah. Siapa yang akan menimpakan musibah kepada hambanya? Allah. Yang mengangkat siapa? Allah.” katanya.
“Kalau urusanmu dengan Allah, maka nggak perlu dong kita berkeyakinan bahwasannya ada kekuatan-kekuatan selain dari Allah lalu harus kita beri sajian-sajian semacam itu. Mohon maaf ini lingkup kaum muslimin.” imbuhnya.
Lebih lanjut, Buya Yahya menegaskan bahwa alangkah baiknya orang muslim tetap harus berpegang teguh pada pendirian yaitu dengan tetap percaya dengan ajaran agama Islam dan tidak melakukan sesajen. Namun, tetap harus memiliki rasa toleransi yang tinggi terhadap kelompok agama lain yang meyakini sesajen itu sendiri.
“Adapun di luar kaum muslimin kami tidak mencaci agama anda, itu urusan agama anda dan keyakinan anda. Maka kalau anda ber-asyaduallah, bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan nabi Muhammad utusan Allah, maka sesajen itu maknanya adalah sesuatu yang anda hidangkan untuk kaum muslimin, bukan untuk sesuatu yang selain itu.” kata Buya Yahya.