Menjelang perayaan Imlek atau Tahun Baru Cina, kue keranjang menjadi kuliner wajib keberadaannya saat bersilaturahmi dengan saudara. Saat pandemi covid-19 sekarang ini, produksi kue keranjang Putri Nyonya Lauw, di daerah Tangerang dan Serpong, menurun hingga 40 persen dibandingkan tahun 2020 lalu.
Menjelang perayaan Imlek atau Tahun Baru Cina 2572, yang jatuh pada 12 Februari 2021, kesibukan sejumlah ibu-ibu pembuat kue keranjang semakin meningkat di salah satu produsennya di Tangerang, Banten. Para ibu bagian menimbang dan membungkus kue keranjang, sedangkan belasan pekerja pria yang berada di dapur, mengaduk-aduk dodol diatas tiga tungku agar kekentalan tetap terjaga. Proses mengaduk dodol ini memakan waktu hingga delapan jam atau sejak pagi hingga sore hari dan tidak boleh berhenti.[caption id="attachment_436271" align="alignnone" width="900"] Kue keranjang yang sudah siap dipasarkan (Foto: ANTV/ Rusdy Muslim)[/caption]Butuh kekuatan, konsistensi serta kejelian dalam mengolah bahan- bahan dasar seperti tepung ketan dan gula aren, agar tekstur dodol tidak lembek atau keras. Sedangkan untuk kue keranjang, panganan khas imlek, tepung ketan, tepung tapioka, gula pasir dan air santan dicampur setelah diaduk selama enam jam lalu dikukus selama dua jam.Produksi rumahan kue keranjang dan dodol Putri Nyonya Lauw yang berada di Kota Tangerang dan Tangerang Selatan, sudah dilakukan sejak tahun 2004 lalu, dengan resep warisan orang tuanya, yakni Nyonya Lauw.Disaat pandemi seperti saat ini usaha rumahan kue keranjang juga ikut merasakan dampaknya, penurunan omset dan produksi hingga 40 persen dari tahun sebelumnya. Selain itu para pekerja juga mengikuti protokol kesehatan dengan menggunakan masker. Hingga kini ada 20 orang pekerja yang dirumahkan lantaran terjadi penurunan serta mengurangi berkerumun.“ Penjualan tahun ini tidak seramai tahun lalu. Baru dua hingga tiga hari belakangan ini menggeliat. Kue keranjang yang banyak dipesan yang ukuran biasa, ukuran satu kilogram dengan isi 2 harganya Rp 50 ribu, “ ujar Netty Nurhayati, pengrajin kue keranjang.Saat Tahun Baru Cina, kue keranjang sebagai antaran ke rumah sanak famili maupun kerabat jauh. Bentuk kue keranjang yang bulat bagi etnis Tionghoa diyakini melambangkan keutuhan silaturahmi keluarga menjadi lingkaran solid. Kemudian karakter kue yang kenyal dan lengket bermakna hubungan yang erat serta tahan lama.Rusdy Muslim | Tangerang, Banten
Menjelang Tahun Baru Imlek 2572, Penjualan Kue Keranjang Menurun 40 Persen
Kamis, 11 Februari 2021 - 11:42 WIB