Cerita Susan Ojol Cantik, Mengaku Pernah Diraba-raba Pria Tua

susan keren-900x506
susan keren-900x506 (Foto : )
Setahun ngebid alias mencari langganan melalui aplikasi online, baru kali ini Susan ojek online (ojol) cantik, mengalami pelecehan seksual. Ia mengaku pernah diraba-raba pria tua ke 
hampir ke bagian payudara. Susan Oktaviani alias Susan Ojol demikian nama bekennya. Setelah bercerai pada 2014, ia bekerja banting tulang untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, bersama seorang putranya yang masih duduk di bangku kelas 1 SD. Susan sudah melakoni pekerjaan sebagai pengemudi ojol selama setahun. Setiap hari seusai salat subuh hingga malam, Susan mengaspal dan berjibaku dengan kerasnya kehidupan ibu kota Jakarta. [caption id="attachment_260378" align="alignnone" width="900"]
Susan bersama Sulthan anak semata wayang (Foto:Istimewa)[/caption] Tidak disangka selama setahun ngebid, baru kali ini ia mendapatkan pelecehan seksual dari seorang pengguna jasanya. Susan bercerita. awalnya ia menerima orderan dari seorang pria tua di daerah Menteng Jakarta Pusat (10/12/2019). Seperti biasa Susan menyapa dengan sopan saat menerima pelanggan baru. “Selamat siang pak, silahkan naik pak hati-hati, ” sapa Susan kepada bapak tua itu. Setelah pelanggan naik lalu Susan mengendarai motor ke tempat tujuan. Namun ternyata, bapak itu  langsung memegang pinggulnya. “Saya berpikir positif, mungkin karena bapak ini takut, usianya sekitar 55 tahun ke atas sudah agak tua, “ pikir Susan dalam hati. [caption id="attachment_260379" align="alignnone" width="900"] Susan ngaspal bersama pelanggan. (foto: Istimewa)[/caption] Namun di tengah perjalanan, tiba-tiba saja tangan bapak itu naik ke atas bagian perut. Susan pun semakin risih, sekaligus takut dan mengambil jarak duduk semakin menjorok menjauh ke ujung jok motor. Sambil Susan menegur penumpang. ”Pak, tolong tangannya yang sopan," tegur Susan. Namun tidak ada satu kata pun yang terucap dari Bapak itu.  Sementara tangannya semakin naik ke atas terus bagian payudara. Akhirnya Susan membawa motor sedikit lebih kencang supaya cepat sampai ke tujuan. Tetapi pelanggan tersebut bukannya berhenti memegang tetapi malah naik ke arah bagian dekat payudara. Lalu Susan memberhentikan motor di tengah jalan. “Pak sekali lagi sopan tangannya atau bapak naik ojek online yang lain, saya akan panggilin teman-teman saya, kalau bapak mau lanjut tolong yang sopan ya,” tegas Susan. Bapak tua itu pun kaget dan melepaskan tangannya. Ia sama sekali tidak bicara. Lalu Susan melanjutkan perjalanan hingga sampai ke tempat tujuan. “Nauzubillah min dzalik, jangan sampai saya dapatin orang seperti itu lagi, ya Allah benar-benar risih rasanya. Semoga tidak terjadi lagi terhadap Susan maupun ojek wanita yang lain,” ungkap Susan dengan nafas lega. [caption id="attachment_260380" align="alignnone" width="900"] Susan saat beraktifitas sehari-hari ( foto:Susan)[/caption] Setelah mengalami pelecehan seksual siang harinya, Susan tetap menjalankan pekerjaannya hingga malam hari.

Diajak Makan

Saat akan kembali pulang ke rumah, Ia mendapatkan pelanggan seorang pria tampan di pinggir jalan Senayan dan mengantarnya ke daerah Tomang Jakarta Barat. Di tengah perjalanan pria tampan berkulit putih itu tiba-tiba berbicara ke Susan, niatannya mengajak makan setelah sampai tempat tujuan. “Kamu sudah makan,“tanya pria tampan itu. “Belum," jawab Susan. “Mohon temanin saya makan ya, kamu juga kan belum makan?," ujar pria itu. “Tidak usah, pak ngerepotin nanti,"  ucap Susan. “Saya gak merasa direpotin kok," kata pria Selama kurang lebih satu jam setengah kami pun berbagi cerita satu sama lain sambil menikmati makan malam di restaurant  ternama di  Jakarta Barat. “Maaf bapak orang mana”, Tanya Susan “Ibu saya orang Korea, ayah orang Singapura dan saya pernah tinggal lama di Surabaya," tutur pria tersebut dengan fasihnya berbahasa Indonesia. “Kenapa bapak mau naik ojek motor online kenapa tidak pakai yang mobil?,"tanya Susan. “Ya tadi mau pesan pakai yang mobil ditolakin terus, karena memang lagi macet banget," jawab pria itu. “Bapak tidak malu mengajak saya,” tanya Susan “Kenapa harus malu, kita sama-sama manusia dan saya juga kuli," katanya lagi. Susan banyak cerita sama dia mengenai kehidupannya sampai harus banting tulang mengais rezeki menjalankan semuanya ini. Seusai makan bersama, tidak terasa detak waktu menunjukan pukul sembilan malam, Susan memohon pamit untuk pulang “Terima kasih banyak makan malamnya, semoga bapak banyak rezeki, usahanya dilancarkan dan diberi kesehatan,”ujar Susan “Amin sama-sama terima kasih sudah temanin saya makan malam," kata pria itu. Sambil bersalaman pria tersebut memberi uang Rp1 juta kepada Susan. “Rezeki yang saya punya itu bukan sepenuhnya punya saya, tapi punya orang lain. Ini titipan rezeki dari Allah untuk anak kamu,” kata pria itu sambil berlalu meninggalkan Susan. “Alhamdulillah ya Allah atas nikmat rezeki yang Engkau berikan hari ini,” cerita Susan sambil mendoakan pria tersebut agar diberikan rezeki yang berlimpah.