Mata Keranjang. Istilah ini merujuk cerca pada pria (atau perempuan) yang matanya usil, doyan melirik perempuan (atau pria). Demikian pula Hidung Belang. Maknanya hampir sama, keduanya mengacu pada satu perilaku: mesum! Lalu, bagaimana keranjang dan belang mewakili perilaku mesum?
Saat seseorang ditempel label Mata Keranjang ataupun Hidung Belang, ada vonis predikat perilaku yang sama. Usil. Nakal. Mesum. Pikirannya
ngeres (kotor) tak jauh dari selangkang. Namun tahukah kamu bagaimana keranjang dan belang mewakili perilaku mesum? Apakah seseorang yang hidungnya ada belang panu lalu otomatis mesuman?
Lebih masuk akal jika penulisannya bukan Mata Keranjang melainkan Mata ke Ranjang. Pemaknaannya menjadi gamblang. Indera mata menangkap sinyal atraksi yang kemudian diolah otak hingga memacu meningkatnya hormon seks. Berkontak kelamin muncul di pikiran. TKP paling nyaman untuk berkontak kelamin adalah ranjang. Nah! Dari sinilah tepat jika diistilahkan Mata ke Ranjang.
Bagaimana dengan Hidung Belang? Sama saja! Urusannya adalah ranjang!
Kisahnya begini, saat itu perempuan Indonesia bernama Saartje Specx kepergok sedang berasyik masuk bersama seorang perwira Belanda bernama Pieter Cortenhoeff. Tak tanggung-tanggung, pergumulan itu dilakukan di kamar Jan Pieterzoon Coen! Gubernur Jenderal VOC! Kok bisa? Saartje adalah anak angkat Jan Pieterzoon Coen. Sedangkan Cortenhoeff adalah pengawal Jan Pieterzoon Coen. Oh, baeklah …
Nah! Pieter Cortenhoeff disidang, dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukumuan gantung di tengah kota. Sebelum menjalani hukuman, dipermalukan, hidungnya dicorengi arang hingga tampak belang. Sejak itu, semua orang yang tertangkap basah sedang mesum, dicorengi arang hidungnya.
Kisah itu tercatat dalam novel romans 285 halaman berjudul Vrouwen naar Jacatra karya A. Den Hertog yang diterbitkan tahun 1934.
[caption id="attachment_241929" align="alignnone" width="461"] Foto: BoekenWebsite.nl[/caption]
Naaah, sekarang bagaimana supaya tidak terjerat bujuk rayu si Mata Ke Ranjang atau si Hidung Belang? Ini ciri-cirinya:
Doi mudah sekali jatuh cinta. Gampang banget menyatakan cinta. Biasanya sih pakai alasan cinta pada pandangan pertama.
Doi doyan memuji. Tujuannya membuat hati kamu luluh dan takluk padanya. Ujung-ujungnya tidur bareng. Urusan selangkang. Urusan ke ranjang.
Doi jarang memanggil nama. Mengapa? Takut salah! Biasanya sebutan mesra dia kepada kamu tidak jauh dari sayang, say, honey, beib, serta darling.
Doi punya segudang daftar teman perempuan (laki). Coba tengok akun medsosnya. Facebook atau Instagram misalnya. Lihat daftar pertemannannya. Bagaimana konten komentarnya. Dari sini kelihatan doi punya kecenderungan sebagai si mata keranjang maupun si hidung belang atau tidak.
Doi banyak obral janji. Sering berbual tentang rencana masa depan. Rencana doang! Kaum ini tidak takut untuk menjanjikan apapun. Maka hati-hati, dia hanya mengatakan apa yang ingin kamu dengar!
Doi bercandanya mesum melulu. Perhatikan! Terutama untuk perempuan! Saat kamu kenalan dengan pria yang bercandanya jorok-jorok dan lebih ke arah seks, jelas dia adalah lelaki mata ke ranjang plus hidung belang. Dia tuh cuma nunggu respon kamu. Kalau respon kamu positif. Siap-siaplah jadi mangsa.
Baca juga: Jomblo ... Ini Kiat Bidadari Mencari JodohBaca juga: Menguak Simbol Perkawinan Jaka Tarub dan Bidadari Nawangwulan
Bukan Mata Keranjang Tapi Mata ke Ranjang! Siapa Mereka?
Kamis, 24 Oktober 2019 - 18:08 WIB