Di hari Sabtu, tak jarang ia juga harus ikut belajar kelompok dengan teman-teman satu kelasnya. Kendati begitu, ia masih sempat bermain dengan teman-teman sebayanya di komplek perumahan antara jam pulang sekolah hingga waktu Isya. "Kalau latihan malam, biasanya setelah Shalat Isya," ujar pelajar yang bercita-cita jadi ilmuwan dan tentara ini.
Kira-kira kenapa ya, Kenzie begitu menikmati berlatih jujitsu? "Latihan jujitsu itu asyik," jawabnya. Dibanting kok asyik? "Sebelum masuk pada materi latihan bantingan dan kunci-kuncian, sebenarnya banyak tahapan latihan yang harus dilalui," jelasnya. Makanya, saat masuk pada materi latihan bantingan, siswa sudah paham bagaimana cara jatuh yang benar. "Tapi jangan coba-coba kalau tidak berlatih secara profesional," ujarnya.
Ssst.., walau sering ikut pertandingan jujitsu, Kenzie tak pernah ketinggalan pelajaran lho. Bahkan, ia juga sering ikut kompetisi matematika. Itu juga dibuktikan dengan meraih Silver Medal Internasional Kangaro Mathematics Contest 2024.
Kenzie juga pernah masuk Semifinal Olimpiade Tematik Tingkat SD/MI Pulau Sumatera 2021 yang digelar oleh Lembaga Penelitian & Pengembangan Faham Indonesia AIS Institute Pasuruan.
Pada kompetisi lain, ia juga berhasil meraih nilai pada Independence Science Olympiade (ISO) Tahun 2024 yang digelar oleh Pendidikan Generasi berprestasi (Digniti).
Nah, penghobi sepakbola, renang, badminton dan tenis meja ini juga berkeinginan, apa pun kelak profesi yang dijalaninya, ia akan tetap aktif mengembangkan dan menjadi pelatih pada cabor Jujitsu. "Jujitsu mengajarkan saya banyak hal," ujarnya tersenyum.
Untuk diketahui, Indonesia Spider Jujitsu (ISJ) merupakan salah satu perguruan jujitsu yang berkembang pesat di Indonesia. Batam menjadi kota pusat pengembangan ISJ. Rozi Juhendra atau Sensei Oji, Ketua Yayasan ISJ sekaligus saat ini menjabat sebagai Ketum PP-ISJ menyebut, ISJ lahir karena ingin mewadahi generasi muda Indonesia untuk berprestasi di Cabor Jujitsu.