Cerita Sejarah Bola Basket Indonesia : Pelita Jaya Masuk Lima Besar Asia, Hajar Iran dan Korea

Kalahkan KCC Egis 98-91, Pelita Jaya gagal ke semifinal BCL Asia
Kalahkan KCC Egis 98-91, Pelita Jaya gagal ke semifinal BCL Asia (Foto : IG Pelita Jaya)

Hasil drawing putaran final FIBA BCL Asia 2024 menempatkan Pelita Jaya berada di grup “Neraka”. Ini karena Pelita Jaya harus berjuang di Grup B bersama perwakilan dari Jepang yang di rangking FIBA Asia berada di posisi ke-3.

Lalu wakil Iran yang di rangking FIBA Asia Iran berada di posisi ke-4. Kemudian wakil Korea yang rangking FIBA Asia, Korea  berada di peringkat ke-9.

Bahkan klub Iran (Shahrdari Gorgan) dan Korea (Busan KCC Egis) di ajang ini masing-masing diperkuat 5 pemain berlabel Tim Nasional. Mereka semua dihajar oleh Pelita Jaya.

Jika saja Pelita Jaya tidak terpeleset di laga perdana melawan juara Liga bola basket Jepang, B.League, Hiroshima Dragonflies, dengan kekalahan 69-86, Pelita Jaya bisa melangkah lebih jauh lagi. Kekalahan itu menghentikan catatan 100 persen Pelita Jaya karena tak terkalahkan sejak FIBA BCL Asia diputar. 

Sebab, margin yang cukup signifikan ini ternyata yang menentukan langkah Pelita Jaya kedepannya. Pelita Jaya tidak bisa menembus semi final karena kalah dalam hitungan poin dengan tim lainnya. Pelita Jaya di fase grup B berada di peringkat ketiga.

Meski gagal melaju lebih jauh, Pelita Jaya tetap dapat catatkan momen spektakuler. Mereka mengukir sejarah bola basket Indonesia karena tanpa diperkuat pemain impor andalan JaQuari Mclaughlin, Pelita Jaya sukses permalukan wakil Iran, Shahrdari Gorgan yang sedang menjadi juara 3-peat Iranian Super League ( 2020-2024).

Saat dikalahkan Pelita Jaya 97-90, Shahrdari Gorgan diperkuat kapten Tim nasional Iran Arsalan Kazemi, Iranian pertama yang di Draft oleh NBA. Mereka juga memiliki pemain Import anyar di Joe Young Eks NBA dan 2020 CBA (Chinese Basketball Association) Scoring Champion & Foreign MVP dan juga diperkuat Will Cherry Eks Cleveland Cavaliers.