Dari 5 gol yang dilesakan ke gawang Skotlandia, gol kedua tim Panzer dicetak oleh Jamal Musiala, pemain kelahiran Stuttgart, 26/2/2003 dari ayah asli Nigeria dan ibu Jerman.
Musiala cilik besar di Inggris karena orang tuanya pindah ke negerinya King Charles. Ia pun memulai berlatih bola di sana. Ia lalu terguru di klub Fulham, Bradford, dan sukses di Chelsea Akademi sebelum akhirnya bermain di Southampton (2010-2011) dan Chelsea selama delapan tahun 2011-2019.
Swiss Menang
Selain Jerman, Tim nasional Swiss juga diisi oleh beberapa pemain yang tidak berdarah asli. Empat berkulit hitam, dan satu asli Chili. Dalam laga pertamanya, Swiss menang 3-1 atas Hungaria.
Dari tiga gol yang mereka bukukan, gol ketiga yang terbilang indah. Berawal dari sepakan panjang, penjaga gawang, Swiss, Peter Gulasci, ke depan, back pass pemain belakang Hungaria terlalu lemah. BreeEmbolo pemain berdarah dan berkulit hitam asal Kamerun yang dipercaya Murat Yakin sang pelatih negeri itu, mampu memanfaatkannya untuk menyelesaikannya menjadi gol (90+3), 3-1.
Bola dicungkil oleh Embolo, melewati kepala penjaga gawang Hungaria. Sontak ribuan pendukung Swiss yang mengenakan atribut merah-merah, rata-rata berkulit putih, menyambutnya dengan sorak luar biasa. Mereka sama sekali tidak mempersoalkan warna kulit Embolo, kemenangan untuk Swiss jauh lebih penting dari warna kulit pemain dan pendukung.
Di babak pertama, tim La Nati sudah unggul 2-0. Kwadwo Duah, penyerang asal Ghana, juga berkulit hitam sebagaimana kulit bangsa-bangsa Afrika, sudah merobek gawang Hungaria di menit 13, Swiss unggul 1-0. Gol kedua dicetak Michel Aebischer menit 45, 2-0.