Antv – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir memberikan penghargaan tinggi dan pujian kepada Garuda Muda, meski Marselino Ferdinan cs harus melepas tiket ke final Piala Asia U-23 paska dikalahkan Uzbekistan, 2-0 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Senin (29/4).
Meski urung ke final, Erick menyanjung prestasi hebat timnas sebagai debutan yang lolos ke semifinal dan meminta para pemain tak putus semangat karena tiket ke Olimpiade masih terbuka. Timnas, menurut Erick, harus kembali memperlihatkan kekuatan mental dalam laga perebutan posisi ketiga di Piala Asia U-23.
"Terima kasih kepada seluruh pemain, pelatih, para ofisial, dan suporter Indonesia yang hadir langsung, maupun yang nonton dari Tanah Air. Saya menjadi saksi bahwa para pemain punya semangat tinggi untuk menang dan menembus final, namun Uzbekistan tim yang tangguh. Saya puas dengan timnas dan bangga karena sepakbola telah menyatukan Indonesia," ujar Erick Thohir yang bersama beberapa pengurus PSSI mendukung langsung timnas di stadion.
Indonesia menghadapi perlawanan berbeda menghadapi Uzbekistan. Juara tahun 2018 dan empat kali semifinals menekan timnas sejak awal laga. Namun kuatnya barisan pertahanan yang dikendalikan kapten, Rizki Ridho babak pertama skor tak berubah, 0-0. Indonesia sempat mencetak gol di menit ke 61, melalui Muhammad Ferrari, namun dianulir wasit setelah melihat tayangan VAR ada pemain Indonesia yang offside.
Timnas justru kebobolan di menit 68 lewat tendangan Khusain Norchaev. Usai Rizki Ridho terkena kartu merah di menit 84, Uzbekistan menambah gol di menit 85 lewat gol bunuh diri, Pratama Arhan sehingga skor terakhir, 2-0 untuk lawan.
Meski gagal ke final, kans untuk menembus Olimpiade belum pupus. Selain masih tersedia satu tiket pada perebutan posisi ketiga melawan tim yang kalah antara Jepang versus Irak pada laga semifinal lain Piala Asia U-23 yang digelar Selasa (30/4), peluang terakhir ada di babak playoff. Jika gagal pada perebutan posisi ketiga Piala Asia U-23, Indonesia harus melakoni babak playoff melawan wakil dari konfiderasi Afrika, Guinea U-23 yang dijadwalkan pada 9 Mei di Paris.
"Masih ada dua kesempatan lagi. Mentalitas para pemain sudah teruji, dan saya tetap mohon doa serta dukungan seluruh pecinta sepakbola agar keinginan kita semua melihat generasi emas sepakbola bisa terbang tinggi akan tercapai," tegas Erick.