Menurut Direktur Pemasaran Injourney Maya Watono, venue Danau Toba menjadi salah satu track tersulit di dunia. Hal itu menurutnya menjadi sesuatu yang luar biasa dan sangat membanggakan.
"Seru banget tadi last minute salip-salipan, memang ini salah satu track tersulit didunia katanya. Karena ketinggiannya yang hampir seribu meter diatas permukaan laut dan juga tikungannya yang banyak dan tajam di seluruh dunia, ini membanggakan untuk sport tourism," ujarnya.
Dirinya juga merasa bangga kejuaraan kelas dunia kali kedua ini berjalan sukses dan lancar. "Tahun lalu ada beberapa kendala tapi dari itu kita belajar untuk menyelenggarakan di pagi hingga siang hari untuk race nya. Dampak ekonomi dari even ini tahun lalu mencapai Rp 1,68 triliun semoga bisa lebih di tahun ini serta peningkatan wisatawan domestik dan internasional yang ada peningkatan lebih dari 20%," tambah Maya.
"Saya ucapkan terima kasih kepada mas Menpora atas kehadiran dan dukungannya selama ini untuk ajang sporttourism ini dan juga dari H2O Racing terima kasih," pungkasnya.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Vinsensius Jemadu, juga menyampaikan rasa syukurnya atas suksesnya penyelenggaraan F1 Powerboat 2024 Danau Toba.
"Kita lihat dari perspektif penyelenggaraan even sendiri kita patut bersyukur, terima kasih Injourney yang dimana dibeberapa bagian telah mengalami peningkatan. Dari sisi even selain ditingkatkan jumlahnya juga ditingkatkan kualitasnya. Dari sektor ekonomi kita harap juga ada peningkatan sekitar 20-25 %. Kepada Bapak Menpora kami sampaikan terima kasih atas dukungan penuh, Kemenko Marves, BUMN dan lainnya," kata Vensen.