Sedangkan Universitas Bina Nusantara menempati posisi ketiga dengan perolehan satu emas dan tiga perak. Atas keberhasilannya membawa Stikubank menjadi juara, Alvino juga tampil sebagai atlet terbaik untuk KU 1 atau perguruan tinggi. Stikubank sendiri menempati peringkat sembilan terbaik. Stikubank menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menembus 10 besar.
Ketua Pengkab Aquatik Sleman Bambang Sigit Sulaksono menuturkan bila kejuaraan ini sudah menjadi agenda rutin yang diharapkan bisa memunculkan perenang-perenang andal. "Dari kejuaraan ini saya berharap munculnya bibit-bibit bertalenta, terutama dari atlet-atlet yang masih duduk di bangku SD dan SMP. Mereka bisa makin berkembang," ujar Bambang.
"Tahun ini jumlah peserta mencapai hampir 900 atlet. Saya berharap kegiatan ini terus berjalan karena agenda rutin dan ke depan agar lebih meriah dan pesertanya lebih banyak lagi dari sekolah dan kampus," katanya.
Sementara, Ketua Panitia Penyelenggara Agus Supriyanto mengatakan bila KRASSI menjadi momentum klub dalam melakukan pembinaan atlet. Klub bisa memberikan evaluasi setelah membina atletnya.
Sementara lembaga pendidikan, mulai SD hingga perguruan tinggi pun bisa memberi perhatian kepada atlet akuatik.
"Dengan adanya KRASSI ini, kami memang ingin melibatkan sekolah-sekolah. Kami berharap sekolah memberi perhatian kepada atlet akuatik dan terus mendorong mereka agar bisa berprestasi," kata Agus.
"Begitu pula klub agar terus melakukan pembinaan. Dengan demikian cabang akuatik ke depannya semakin maju dan dikenal prestasinya," ucap dia lagi.