“Ketika tertinggal, satu-satunya cara untuk keluar adalah menyerang. Sampai akhirnya lahir gol sundulan dari Arkhan Kaka. Tentu, Coach Bima dan tim pelatih akan melakukan evaluasi,” ujar pria yang kini menjabat sebagai Direktur Akademi Deltras FC itu.
Fakhri Husaini sendiri tercatat pernah membawa prestasi gemilang bersama Timnas Indonesia U-16. Dia mempersembahkan trofi juara Piala AFF U-16 2018 yang digelar di Sidoarjo.
Dengan pengalamannya itu, Fakhri cukup memahami seluk beluk timnas di kelompok usia. Dia optimistis Timnas Indonesia U-17 kali ini masih berpeluang untuk lolos ke babak 16 besar.
“Saya tidak ingin terlalu dalam membahas taktik. Tapi, yang jelas, kalau hanya bertahan, kita akan sulit menang. Hanya dengan menyerang kita akan mencetak gol. Yang paling realistis, kalau mau lolos harus menang di pertadingan melawan Maroko,” ungkapnya.
Timnas Indonesia U-17 masih akan melakoni laga terakhir Grup A menghadapi Maroko, pada Kamis, 16 November 2023. Ini jadi penentuan terakhir kedua tim untuk menembus fase gugur.
Maroko sendiri hanya akan mendapat poin maksimal sebesar enam angka, itu pun kalau mampu mengalahkan Timnas Indonesia U-17 di laga terakhir. Sedangkan Timnas Indonesia U-17 hanya punya kans lima poin maksimal.