"Banyak hal yang harus kami evaluasi. Kami akan berkoordinasi dengan IMI terkait evaluasi sistem kompetisi. Pertama soal pendaftaran pembalap dan sistem penyelenggaraan. Dengan segala keterbatasan kami berusaha menggelar ini di Mijen. Walaupun kami tetap mengharapkan bantuan pemda setempat. Sirkuit yang kami pakai adalah sirkuit nasional demi pembangunan olahraga serta ekonomi daerah," ucap Arlan.
Mengenai penyelenggaraan OnePrix di musim depan, Arlan mengakui ada sejumlah faktor eksternal yang membuat pihaknya belum dapat memastikan kapan musim depan dimulai. Mengenai hal tersebut, OMM akan terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait demi memuluskan rencana ekspansi ke daerah-daerah yang belum pernah dikunjungi sebelumnya.
"Secara jujur, kami mendapatkan tantangan karena tahun depan adalah tahun politik," ucapnya setelah balapan hari kedua.
"Sehingga kami harus mengantisipasi adanya dua putaran pemilu. Jika ada (putaran kedua pemilu), maka penyelenggaraan OnePrix baru ada di semester kedua tahun depan sehingga pilihan kami tidak terlalu banyak," ucap Arlan.
Ditambahkan Arlan, akan memprioritaskan sirkuit yang belum pernah dikunjungi, seperti Sumatera Kalimantan dan Sulawesi. Seperti yang saya katakan sebelumnya, kalau kami menggelar tiga kejurnas maka itu ada di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
"Untuk Sumatera kami belum tahu apakah di Jambi atau Sumatera Selatan. Kalimantan ada Sabaru dan untuk Sulawesi kami berencana memilih Palopo. Kalau memang ada lampu hijau sejak semester pertama, kami akan menyelenggarakan di Sentul, Tasikmalaya, dan antara Mijen atau Bung Tomo," jelasnya.
Posisi 5 Besar Klasemen Akhir Empat Kelas Utama OnePrix 2023