"Ini yang kedua kali dilaksanakan ya, sejak tahun 2022 lalu, ini yang tahun 2023 UCI MTB World Championship. Dan ini bentuk kepercayaan dunia dari UCI, memberikan kesempatan kepada Indonesia khususnya Provinsi Kalimantan Tengah menjadi tuan rumah untuk kegiatan lomba atau pertandingan balap sepeda gunung, " ujar Edy Pratowo.
CEO UCI, Kristof Bruyneel, angkat topi dengan Sirkuit SG 1973. "Sirkuitnya sangat bagus, salah satu sirkuit sepeda yang luar biasa di dunia, apresiasi kami untuk pihak yang membangun sirkuit ini, Agus (Tipan) yang kembali membangun sirkuit yang luar biasa untuk kedua kalinya dalam dua tahun terakhir. Bisa dilihat perkembangan di sirkuit ini, pihak Indonesia mampu mengejawantahkan keinginan kami soal sirkuit ini, dan di sini, akan ada juara dunia yang hadir, berbeda dengan tahun lalu. "
"Senang sekali bisa kembali ke sini untuk menggelar Piala Dunia, gelaran tahun ini benar-benar berbeda dengan tahun lalu, gengsinya lebih besar. Ada sekitar 59 negara yang turut serta dalam ajang ini, dan ajang ini tentu akan jadi ajang yang penting bagi Palangkaraya dan Kalimantan Tengah. "
Sementara itu, Ketua Harian ISSI Kalteng, Rahmat Nasution Hamka, mengungkapkan persiapan UCI MTB World Championship 2023 sudah mencapai 100 persen. Ia menjamin ajang Piala Dunia Sepeda MTB ini akan lebih meriah ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
"Untuk tahun lalu kan kita itu seri, masuk seri kedelapan kan, jadi tidak ada juara dunia yang lahir dari sini karena menunggu seri-seri berikutnya. Tapi untuk World Championship ini, hari Minggu nanti akan lahir juara dunia langsung, jadi ini sesuatu yang sangat spesial buat kita dan menurut informasi, kita jadi negara Asia pertama yang mengadakan World Championship," tambahnya.
UCI MTB World Championship sudah diselenggarakan di Kota Palangka Raya pada tahun 2022. Tahun lalu, pebalap sepeda Prancis Quentin Schrotzenberger menjadi pemenang dalam kategori 'Men Elite'. Lalu kategori 'Women Elite' berhasil menjadi yang tercepat adalah atlet asal Jerman yakni Marion Fromberger.