Sementara itu, Wasekjen NPC Indonesia Rima Ferdianto menyebut akan ada evaluasi setelah penyelenggaraan AiPG 2022. Evaluasi itu mencakup pelaksanaan dan penilaian performa atlet di setiap cabor.
“Dari 12 cabor yang diikuti ada sembilan cabor yang memenuhi target dan tiga cabor belum menunjukan performa dan ini akan ada evaluasi. Seperti cabor yang mengajukan medali tapi masih belum menunjukan performa bagus atau justru ada yang menunjukan prestasi sangat bagus,” ungkap Rima.
Untuk selanjutnya NPC Indonesia akan menyiapkan program persiapan Paralimpiade Paris 2024 dengan target masuk dalam 40 besar. Target ini berdasarkan hasil performa Kontingen Indonesia pada ajang multi event, seperti AiPG 2022.
“Pada Paralimpiade Paris yang akan terselenggara pada bulan Agustus 2024, kita berencana meloloskan 30 atlet dari sembilan cabor termasuk kita harapkan panahan dan boccia. Kita juga punya target untuk menaikkan peringkat dari 42 menjadi 40 besar dunia,” tandas Rima.
Berkaca pada efektifitas pengiriman atlet ke ajang AiPG, Indonesia berada di nomor tiga setelah China dan Uzbekhistan dengan rasio atlet dan perolehan medali sebesar 73 persen.
Indonesia semakin mempertegas diri sebagai kontingen terbaik dari kawasan Asia Tenggara. Tim Garuda menjadi negara Asia Tenggara dengan ranking terbaik di AiPG 2022, disusul Thailand di urutan ketujuh dengan 27 emas, 26 perak dan 55 perunggu. Filipina berada di urutan ke-9, Malaysia di nomor 12 dan Singapura di urutan 17 daftar perolehan medali terakhir AiPG 2022.