“Ternyata China strateginya ingin membuat jarak di awal, tapi alhamdulilah kami punya power untuk sprint dan bisa mempertahankan posisi akhirnya bisa overlap,” ucap Nurfendi.
Prestasi ini merupakan pencapaian baru bagi Nurfendi, terlebih dia baru tiga bulan menjalani pemusatan latihan bersama NPC Indonesia, sebelum berlaga di ajang AiPG Hangzhou 2022.
Sedangkan di nomor Mixed C1-5 750m Team Sprint, kontingen Indonesia yang beranggotakan Muhammad Fadli, Sufyan Saori dan Habib Saleh mempersembahkan medali perunggu. Posisi ketiga itu diperoleh usai mengalahkan tim Jepang dalam dengan catatan waktu 54.454. Rivalnya adalah tim Jepang yang finish pada 54.946. Ini kali pertama tim sprint Indonesia bertemu dengan Jepang.
“Alhamdulilah kelas pertama sudah membuahkan hasil memang prediksinya medali perunggu. Baru ini kita melawan jadi lumayan berdebar ada Jepang di sini,” ungkap M. Fadli.
Pelatih para-balap sepeda Indonesia, Fadilah Umar mengungkapkan capaian tiga medali yang dihasilkan pada perlombaan hari ini telah sesuai dengan target.
“Jadi realistis perunggu yang kita bidik tim sprint-nya, hari ini sesuai dengan target tiga nomor kita ikut dan semuanya dapat medali,” ucap Umar.
Kontingen para-balap sepeda Indonesia yang berkekuatan tujuh atlet ditargetkan untuk merebut dua medali emas, dua perak dan enam perunggu dari AiPG Hangzhou 2022.