"Angka itu mencerminkan betapa besarnya potensi dan peluang yang dimiliki industri olahraga Indonesia karena kita punya populasi yang besar," sambungnya.
Sejalan dengan itu, Arsjad mengatakan, Kadin ingin memfasilitasi para pemangku kepentingan untuk bisa memajukan industri olahraga Indonesia karena paham bahwa untuk mencapai prestasi tingkat dunia, dibutuhkan kolaborasi.
"Mulai dari produksi alat berkualitas, bangun infrastruktur, sampai pendanaan yang memadai. Semua itu bisa terwujud jika industri olahraga kita bisa bersaing di domestik dan global," sambung dia.
Gayung bersambut. Hal itu diutarakan oleh Menpora Dito Ariotedjo. Dito mengatakan pihaknya berkomitmen industri olahraga berpihak kepada dunia usaha.
"Kita mulai fokus ke produksi alat-alat olahraga. Sebenarnya kualitas yang diproduksi di dalam negeri bagus, tapi belum sesuai standar dunia. Kita ingin agar Kadin kedepannya bisa melakukan pendampingan," kata Dito.
Sementara itu, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia Marciano Norman mengatakan bahwa saat ini prestasi para atlet Indonesia belum didukung oleh seluruh pemangku kepentingan secara optimal.
Dia pun berharap dengan adanya diskusi yang digagas Kadin, menghasilkan sebuah gagasan yang mampu membuat olahraga Indonesia menjadi lebih baik. Baik itu dari kompetisinya maupun industrinya.