Antv – Sadio Mane resmi hengkang dari Bayern Munich untuk bergabung bersama Cristiano Ronaldo di Al Nassr. Namun agen pemain Internasional Senegal tersebut mengecam keputusan Die Roten atas transfer kliennya tersebut.
Agen Sadio Mane, Bacary Cisse mengklaim bahwa alasan utama Bayern Munich menjual pemain berusia 31 tahun tersebut karena alasan gaji yang terlalu tinggi di Bayern.
“Itu bukan keputusan sepakbola [untuk menjualnya]. Gaji Sadio mengganggu klub Jerman itu, mereka tidak mengerti bagaimana orang Afrika bergabung dengan klub dan menjadi pemain dengan gaji tertinggi mengungguli yang lain, jadi mereka ingin menyingkirkannya.” ucap Bacary kepada After Foot RMC, dilansir pada Senin, 07 Agustus 2023.
Bacary mengatakan bahwa Bayern Munich tidak pernah mengatakan alasan sebenarnya menjual Sadio Mane ke Al Nassr pada bursa transfer musim panas ini.
“Mereka tidak pernah memberi tahu Sadio secara langsung bahwa mereka ingin menyingkirkannya. Mereka cuma menyuruh [Thomas] Tuchel untuk memberitahunya bahwa dia akan menjadi pemain sayap kiri pilihan ketiga.” lanjutnya.
Lebih lanjut, sang Agen menegaskan bahwa apa yang dimiliki Mane saat ini bukanlah berkat Bayern Munich, melainkan berkat karir sang pemain bersama Liverpool.
“Sadio tidak punya apa-apa untuk dibuktikan kepada Jerman. Dia tidak menjadi seperti sekarang ini berkat Bayern. Itu berkat Liverpool. Bayern tidak tahu berterima kasih. Mereka membayar semua uang ini [gaji] kepada seorang Afrika, dan itu merugikan mereka.” jelasnya.
Seperti kita tahu bahwa Mane hanya berseragam Bayern Munich selama satu musim sejak dibeli dari Liverpool dengan harga 35 juta poundsterling atau sekitar Rp676 miliar.
Biaya serupa telah membawanya ke Timur Tengah 12 bulan kemudian, dengan pemain berusia 31 tahun itu dikatakan mengantongi 650 ribu poundsterling atau sekitar Rp12 miliar per minggu bersama Cristiano Ronaldo dan Marcelo Brozovic di Arab Saudi.
Sadio Mane telah menghasilkan lebih dari 17 juta poundsterling atau Rp328 miliar setahun di Jerman, dengan agennya mengklaim bahwa Bayern memaksa pemenang Piala Afrika itu keluar karena mereka tidak lagi ingin membayar gaji itu.