Sekjen Perbasi Nirmala Dewi mengatakan jika dirinya tidak khawatir dengan persiapan, semua sudah berjalan luar biasa sesuai timeline. Tapi, menurutnya ada satu pekerjaan rumah, yakni menyosialisasikan event FIBA World Cup ini.
"Untuk gim-gim favorit tentu sudah penuh peminatnya. Tapi ada beberapa gim yang membutuhkan dorongan dari media untuk menyosialisasikannya ke masyarakat untuk lebih memeriahkannya. Karena ini sejarah, event Piala Dunia basket pertama dan apalagi kita bermain di arena baru," tuturnya.
Menurutnya, diantara tiga negara tuan rumah FIBA World Cup 2023, Indonesia negara yang sangat beruntung. Pasalnya, dari dua grup kualifikasi yang bermain di Indonesia, dengan total delapan negara, banyak tim-tim besar yang hadir. Mulai dari petahanan Spanyol, Prancis, lalu Pantai Gading, Canada yang membawa 10 pemain NBA-nya, serta Latvia. Semua dinilainya luar biasa dan ini sejarah baru.
Lexyndo menambahkan jika hatinya berbunga-bunga setelah akhirnya trofi bisa hadir juga di ibukota. Tentu sebagai Ketua Pengprov dirinya mengaku bangga dan akan mendukung penuh dengan menyosialisasikan kegiatan ini, termasuk trofi tur, FIBA World Cup 2023, serta penjualan merchendise.
"Trofi sudah ada di sini, lalu tim-tim peserta akan segera hadir beberapa hari lagi. Jadi ini real, tidak akan batal kali ini. Saat ini mungkin Indonesia hanya sebagai penonton saja, tapi mudah-mudahan dengan ketekunan patriot-potriot basket kita dengan dukungan pemerintah, federasi, dan masyarakat, insyaallah Piala Dunia akan kembali lagi seperti di Jepang. Jadi bukan mustahil juga, harapan kita nanti jika kembali lagi semoga Timnas juga bisa menjadi bagian dari Piala Dunia di masa depan," imbuhnya.
Direktur Eksekutif FIBA, David Crocker mengatakan jika Jakarta merupakan kota ke-10 dalam dua pekan terakhir rangkaian trofi tur berjalan. Tapi Indonesia memiliki waktu terbanyak, karena pihaknya menilai bahwa mereka selalu mendapatkan sambutan yang hangat di setiap kegiatan.
"Untuk membawa trofi ini dan berbagi dengan para komunitas basket yang sangat bersemangat di Indonesia. Karena, kami melihat ada harapan besar di Indonesia. Ada banyak kesempatan bagi anak-anak muda untuk melihat trofi ini dan melihat pemain terbaik di dunia yang akan hadir di sini. Anda akan melihat tim peraih medali perak olimpaide di sini, dan satu-satunya tim yang pernah mengalahkan USA, yakni Prancis. Petahanan, Spanyol juga akan hadir, lalu Kanada yang selalu menganggap Jakarta sebagai home kedua mereka. Mereka akan hadir dengan skuat yang mungkin terkuat di grup yang bermain di Jakarta," ucapnya.