Enam medali emas itu datang dari Dheva Anrimusthi (tunggal SU5 putra), Hari Susanto dan Ukun Rukaendi (ganda SL3-SL4 putra), Dheva Anrimusthi dan Hafizh Briliansyah Prawiranegara (ganda Su5 putra).
Kemudian dari sektor lain, Qonitah Syakuroh turut menyumbang medali emas di nomor (tunggal SL3 putri) dan Hikmat Ramdani dan Leani Ratri Oktila (ganda putri SL3-SU5).
Selain itu, enam cabor Indonesia juga mencatatkan diri sebagai juara umum. Diantaranya bulu tangkis (13 emas, 9 perak, 8 perunggu), catur (15 emas, 17 perak, 8 perunggu), blind judo (11 emas, 5 perak, 16 perunggu), angkat berat (17 emas, 8 perak, 6 perunggu) dan tenis meja (31 emas, 16 perak, 17 perunggu).
"Mewakili atlet, pelatih, manajer dan official, kami menguncapkan terima kasih atas apresiasi yang selama ini diberikan pemerintah. Terlebih apresiasi itu setara dengan atlet non disabilitas yang kemarin berlaga di SEA Games 2023," jelas Andi Herman.
Sementara itu, Staf Khusus Presiden Bidang Sosial, Angkie Yudistia menambahkan, hattrick juara umum membuktikan Indonesia memilik talenta luar biasa dari para atlet disabilitas.
Menurutnya, pemerintah memastikan memberikan apresiasi yang sama. Langkah ini menjadi bentuk perhantian dan apresiasi atas penghargaan, kerja keras atlet-atlet yang mengharumkan nama Indonesia.
"Harapan kami atlet kita bersiap untuk bertanding lagi menuju Asian Para Games akhir tahun ini dan Paralimpiade di Paris tahun depan. Dengan pembinaan yang terstruktur dan tersistematis dari NPC Indonesia, bisa menyiapkan atlet kita untuk lebih siap lagi dan konsisten juara," ungkap Angkie Yudistia.