Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi saat melakukan renovasi. Salah satunya adalah perbedaan standar infrastruktur yang digariskan FIFA. Misalnya saja lintasan lari di area yang mengelilingi lapangan wajib ditutup oleh rumput sintetis. Permintaan FIFA sedang dalam proses pengerjaan, diprediksi pada 20 Maret sudah tuntas 100 persen.
Berbeda dengan di Palembang, tidak ada catatan berkaitan dengan lapangan latihan. Area steril sudah dari khalayak. Tak perlu ada area terbuka yang harus ditutup buat kepentingan privasi tim-tim yang memakainya.
“Pemda Jabar sudah berkomitmen membereskan semua sesuai deadline, agar saat FIFA hadir semua beres dan hasilnya maksimal. Kejuaraan U-20 ini event yang terakhir datang di Asia Tenggara itu 23 tahun lalu, dan belum tentu datang lagi ke Indonesia. Jadi ini perlu keseriusan. Saya akan mendorong sekuat tenaga agar stadion ini bisa lolos verifikasi FIFA.” tutur Erick.
Sejatinya SJH berpengalaman menggelar event-event sepak bola berskala internasional. Venue yang diresmikan pada Januari 2003 itu pernah jadi salah satu tuan rumah Piala Asia 2007.
Sebagai informasi, Stadion berkapasitas 35.000 orang tersebut terhitung sering menghelat laga-laga internasional kelas AFC yang melibatkan Timnas Indonesia berbagai level. Di level domestik stadion satu ini juga kerap dipakai bertanding klub kebanggaan warga Jawa Barat, Persib Bandung.
“Menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 menjadi komitmen sama-sama, pemerintah pusat dan juga pemda. Ajang ini event kedua terbesar di FIFA, bintang besar layaknya Diego Maradona lahir dari turnamen ini. Di Indonesia akan nanti banyak pesepakbola bintang yang akan lahir,”
“Menjadi tuan rumah adalah momen yang tepat buat kita memperlihatkan ke dunia bahwa Indonesia siap. Sebagai catatan PSSI pada 2019 berencana mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Ujian agar bisa sukses di masa depan ya Piala Dunia U-20 ini,” tutur Erick.