Virgil van Dijk : Peringatkan Otoritas Sepakbola, Pesepakbola Bukan Robot

Bermain di Level Elit Raphael Varane Merasa Seperti Mesin Cuci
Bermain di Level Elit Raphael Varane Merasa Seperti Mesin Cuci (Foto : twitter)

Antv – Setelah Liverpool membuat Manchaster United kembali ke bumi dengan mengalahkannya dengan skor 7-0. Si merah kembali mencoba memecahkan rekor di bawah Jurgen Klopp pada paruh ke dua musim kompetisi.

img_title
Virgil van Dijk : Pesepakbola Bukan Robot. (Foto: twitter)

Liverpool menatap kemenangan di akhir pekan dan menambah kepercayaan dirinya untuk berada di empat besar.

Sabtu depan Liverpool bakal bertandang ke Bournemouth untuk mengawali lanjutan pertandingan.

Pasukan Jurgen Klopp menatap tiga poin untuk berada di urutan empat klasmen sebelum Totenham bertading dua jam setelahnya. 

Selanjutnya Si Merah bertemu Real Madrid pada pertandingan leg ke dua Liga Champion. Klopp dan pasukannya membutuhkan setidaknya tiga gol untuk melaju ke perempat final.  

Namun di tengah perVirgil van Dijk memberi peringatan pada  Otoritas Sepakbola, kalau pesepakbola bukan robot. Peringantan bek tengah Liverpool ini cuku beralasan.

Pasalnya banyak pesepakbola yang bermain di kompetisi elit menurun performanya setelah berlaga Piala Dunia 2022 yang digelar pada musim dingin.

Beradasarkan survey  Federasi Internasional Asosiasi Pesepak Bola Profesional (FIFPRO), 54 persen pesepakbola yang disurvey mengalami cedera atau masih merasakan nyeri lantaran cedera yang didapatnya pada Piala Dunia 2022 lalu. Sementara  44 persen mengalami kelalahan ekstreme sebulan kemudian.

Seperti dilansir dari The mirror, Virgil van Dijk yang  tampil bersama tim nasional Belanda hingga semi final, mengalami cedera harmstring ketika Liverpool berlaga di beberapa pertandingan awal.

Kurangnya istirahat yang cukup menjelang Piala Dunia 2022 lalu seolah seirama dengan ketidak beruntungannya. 

Bek tengan Liverpool itu menegaskan, dirinya bukan robot yang harus siap untuk tampil di Piala Dunia, meskipun saya ingin bermain di seluruh pertandingan bersama klub. 

Ia menambahkan, sebagai pesepakbola pasti ingin berlaga  semua pertandingan yang ada. Tapi jadwal pertandingan kian bertambah padat. Jika dibandingkan tahun lalu saja, terbukti jadwal pertandingan musim ini semakin padat .

Berdasarkan data dari FIFPRO, Van Dijk menjalani 2.897 menit mulai 1 Agustus hingga 1 Januari 2022. Bahkan Nikolas Otamendi, Enzo Fernadez , Harry Kane dan banyak pesepakbola lain  menjalani menit bermain lebih banyak dalam rentang lima bulan.

Kondisi tersebut terutama terjadi di Premier Leageue. Akibat tingginya standard dan pertandingan yang sulit, serta tingginnya permitaan, tambah Van Dijk dalam sebuah rekaman video yang sudah beredar. Pesepakbola yang bermain di level elit memang menginginkan itu, dan ingin bermain dengan standar itu, dan pemain harus selalu siap di setiap pertandingan.

Raphael Varane Merasa Seperti Mesin Cuci

img_title
Bermain di Level Elit Raphael Varane Merasa Seperti Mesin Cuci. (Foto: twitter)

 

FIFPRO melaporkan pesepakbola yang berlaga di Premier League menjalani lebih banya menit bertanding di Piala Dunia dengan total 33.614 menit diikuti pesepakbola yang bertanding di La Liga 18.435 menit, dan Serie A 15.181 menit. 

Berdasarkan hasil survey, 46,5 persen reponden mengatakan mereka lebih menyukai jeda internasional lebih lama namun dengan frekuensi yang dikurangi. Sementara 25,7 persen tidak sependapat, sedang 27,7 persen tidak sependapat.

Namun Varane yang kalah dalam final Piala Dunia 2022, dan sudah memperkuat Prancis di Piala Dunia Rusia beberapa tahun sebelumnya, memutuskan kalau Piala Dunia Qatar sudah cukup baginya.

FIFPRO mecatat bek tengah itu hanya punya delapan hari setelah melakoni final Piala Dunia, sebelum laga pertamanya di Premier League.

Ia mengupamakan bermain di kasta tertinggi sepakbola bagaikan mesin cuci, bermain setiap waktu  dan tidak pernah berhenti, ujar bek tengah Manchaster United kepada Canal Plus.

Jadwal pertandingan yang terlalu padat dengan pertadingan yang tak pernah berhenti.