Dalam periode kepimpinannya, Menteri Olahraga Imam Nahrawi yang saat itu menjabat memutuskan membekukan PSSI. Kemudian, PSSI disanksi dengan pencabutan keanggotaan oleh FIFA pada 30 Mei 2015.
Pemerintah Indonesia baru menghentikan pembekukan PSSI pada 10 Mei 2016, disusul FIFA tiga hari setelahnya. Meski tak lagi dibekukan, La Nyalla tidak dapat meneruskan masa kerjanya sebagai ketua umum PSSI karena terjerat dugaan kasus korupsi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur.cIa sempat dipenjara selama 7 bulan sebelum bebas pada 27 Desember 2016.
"Saya bebas murni, tuduhan kepada saya tidak terbukti sampai akhirnya saya menjadi Ketua DPD RI," ujarnya.
"Saya kemudian mau mencalonkan diri menjadi ketua umum PSSI (pada 2019), tetapi saat itu sudah ada Pak Iwan Bule (Mochamad Iriawan) yang saya anggap kredibel," kata dia.
Lebih lanjut, jika terpilih nanti, dia berjanji mencarikan kantor tetap untuk PSSI. La Nyalla menyebut pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah agar diberikan kantor.
"Kalau soal kantor, nantilah. Minta sama Pak Jokowi, pasti dikasih," kata La Nyalla.
Selain itu, dia menegaskan, bila nanti terpilih nanti, dirinya akan berusaha untuk menjalankan keinginan masyarakat Indonesia. La Nyalla tak ingin hanya menjadi speaker dari Exco terpilih saja.