"Aktivitasnya di Eropa pada pukul 08.00 - 12.00 latihan fisik, lalu pukul 13.00 - 18.00 latihan motor, pukul 18.00 - 21.00 belajar atau kuliah di universitas lokal di Tarragona Spanyol, setelah itu baru mengerjakan tugas dari Indonesia. Kami tidak bisa berkomunikasi setiap hari mengingat perbedaan waktu antara Indonesia dengan Spanyol, ketika di sana jam 21.00, di Purworejo jam 01.00 WIB," terangnya.
Ketika dipanggil itu, lanjutnya, pihak sekolah menyampaikan jika Arbi bisa menyelesaikan semua tugasnya sebelum berangkat ke Eropa untuk musim balapan 2023, atau sekitar Februari-Maret.
Anggi mengaku ia dan Arbi meminta maaf kepada pihak sekolah atas keterlambatan tugas itu dan berjanji akan memenuhi kewajibannya sebelum berangkat ke Eropa.
Arbi, katanya, juga diminta membuat surat pernyataan kesanggupan selesaikan tugas. Tapi karena konsentrasi kerjakan tugas, lanjutnya, surat itu baru dibuat saat masuk sekolah 2 Januari 2023, sekaligus Arbi mencicil kumpulkan tugasnya.
"Lalu 6 Januari saya dan Arbi dipanggil untuk konferensi kasus, dan muncullah tiga pilihan itu. Saya sampaikan soal kesepakatan kumpulkan tugas sebelum berangkat ke Eropa, ternyata kebijakannya berubah," tuturnya.
Anggi berkonsultasi dengan suaminya, Robbi Yudha Kurniawan dan memutuskan tidak akan memilih salah satu dari tiga pilihan itu.
"Kami berharap Arbi tetap bisa melanjutkan sekolahnya di SMAN 1 Purworejo mengingat saat kelas X juga semuanya berjalan lancar hingga ia naik kelas XI. Arbi sudah membalap saat masuk SMAN 1 dan sudah saya jelaskan kepada guru," tegasnya.