Sayangnya, dari kedua negara tersebut tak bisa membawa pulang trofi asli Piala Dunia, meski dinobatkan sebagai pemenang atau juaranya.
Alasan kenapa trofi Piala Dunia tidak boleh dibawa pulang oleh sang pemenang, karena terkait perihal keamanan trofi yang harganya cukup fantastis, Rp290 miliar.
Alasan itulah yang akhirnya membuat FIFA menolak untuk memberikan trofi Piala Dunia yang asli kepada negara yang memenangkan Piala Dunia.
Diketahui, sepanjang sejarah Piala Dunia digelar, trofi kemenangannya telah dicuri sebanyak dua kali. Oleh sebab itu, muncul ketakutan itu pada tahun 1938, saat adanya ancaman invasi Mussolini dan Nazi.
Wakil Presiden FIFA Italia saat itu, Ottorino Barassi, mengamankan trofi Jules Rimet dari Bank Italia. Ia diketahui memindahkan piala itu ke dalam kotak sepatu yang ia simpan di bawah tempat tidurnya.
Pencurian pertama terjadi pada 1966 di London, Inggris, sebelum Piala Dunia 1966 berlangsung. Saat itu trofi Jules Rimet hilang dari lemari pajangan dan berhasil ditemukan tujuh hari kemudian oleh seekor anjing bernama Pickels.
Kasus pencurian ini dikecam oleh berbagai negara, termasuk Abrain Tebel yang saat itu menjabat sebagai pemimpin Federasi Sepakbola Brasil (CBD).