Antv – Jerman terpaksa angkat koper lebih cepat di Piala Dunia 2022 setelah gagal lolos ke babak 16 besar. Meskipun menang atas Kosta Rika di laga terakhir, mereka tetap harus menerima kenyataan setelah finis di peringkat ketiga Grup E.
Drama enam gol Jerman kontra Kosta Rika menyisakan rasa kecewa yang mendalam bagi para pemain Der Panzer.
Terlebih usai kekalahan tersebut berbagai komentar dan anggapan bermunculan. Diantaranya ada yang menyebutkan bahwa Jerman terkena karma.
Hal tersebut lantaran Jerman sempat melakukan protes larangan FIFA menggunakan ban kapten pelangi (One Love) sebagai bentuk dukungan terhadap LGBT.
Protes tersebut terjadi pada laga perdana mereka di fase grup saat menghadapi Jepang. Pada laga tersebut pun mereka menelan kekalahan dan kini harus menanggung malu tersingkir lebih awal.
Bahkan pendakwah Tanah Air, Miftah Maulana Habiburrahman atau dikenal sebagai Gus Miftah memberikan tanggapannya melalui unggahan Instagramnya.
"Setelah kalian menghina Hukum Allah dengan menutup mulut, kini Allah tutup Matamu karena malu. Semoga Allah membukakan Pintu Hidayah untuk mu.”
Surat Ali ‘Imran Ayat 54:
“Orang-orang itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. “Malulah ketika kamu berbuat dosa di depan umum. Tapi, jangan malu untuk menunjukkan keimananmu,” tulisnya.
Gus Miftah seolah menegaskan aksi menentang larangan kampanye LGBT dibayar tunai oleh Allah yang melaknat perbuatan penyimpangan perilaku seksual dengan hasil memalukan yang dialami Der Panzer karena harus angkat koper duluan dari Piala Dunia meski berstatus sebagai tim favorit juara.