Mengutip dari berbagai sumber, aksi suporter pada laga semalam merujuk kepada perlakuan Der Panzer terhadap Ozil.
Mantan bintang Real Madrid tersebut diketahui mundur dari timnas setelah menjadi sasaran pelecehan rasialisme dan dijadikan kambing hitam saat Jerman tersingkir dari Piala Dunia 2018.
Pemain muslim asal Jerman itu mengaku kerap dapat intimidasi dan rasialisme ketika menyuarakan dukungan terhadap pergerakan kaum muslim, mulai dari aksi solidaritas untuk Uighur dan Palestina, hingga kedekatannya dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Ozil merupakan pemain kelahiran Jerman yang juga mewarisi darah Turki dari sang Ayah. Pada saat itu, ia menyebut federasi, penggemar, dan media melakukan rasialisme terhadap orang-orang yang memiliki hubungan darah dengan Turki.
"Saya adalah seorang Jerman ketika kami menang, tapi saya adalah imigran ketika Jerman kalah," ujar Ozil kala itu, seperti dikutip dari ESPN pada Senin, 28 November 2022.
Serangan terhadap Ozil dimulai sebelum Piala Dunia 2018, puncaknya ketika pemain kaya taktik tersebut berpose bersama Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Ozil mengaku sangat terpuruk atas sikap Timnas Jerman usai unggahan fotonya bersama Erdogan. Ozil kala itu menegaskan bahwa dia sama sekali tidak melakukan kesalahan karena mengunggah foto bersama Erdogan.