Dugaan tersebut dilaporkan oleh Pakar Politik dan Direktur Regional British Center di Arab Saudi, Amjad Taha.
Amjad Taha mengklaim bahwa delapan pemain Ekuador tersebut disuap dengan uang senilai 7,4 juta dolar atau setara dengan Rp115 miliar.
Menurut laporan lain, Qatar nantinya bakal mendapatkan satu gol di babak kedua dan mengakhiri laga dengan kemenangan 1-0. Kabar ini semakin memperburuk citra Qatar sebagai penyelenggara Piala Dunia 2022.
Sebelumnya, Qatar lebih dulu dituding melakukan suap kepada FIFA dalam bidding tuan rumah Piala Dunia pada 2010.
Hasilnya, negara teluk tersebut berhasil mengalahkan Amerika Serikat dalam putaran terakhir voting.
Tak hanya isu suap, Qatar juga dirundung sejumlah kontroversi lainnya. Mulai dari pelanggaran hak asasi manusia hingga masalah lingkungan.