Semestinya, Jepang adalah satu-satunya tim Asia lainnya yang mendaftar untuk kualifikasi Piala Dunia 1938. Namun mereka mundur sehingga, Indonesia mendapatkan tiket tersebut.
Dalam artikel tersebut juga menyebutkan, bahwa pada saat itu terdapat dua asosiasi sepak bola di Indonesia. Pada periode itu ada di bawah pimpinan Belanda melalui Nederlandsh Indische Voetbal Unie (NIVU) dan PSSI milik Indonesia. Keduanya bersitegang mengenai keikutsertaan tersebut.
"Anehnya, saat itu ada dua asosiasi sepak bola di Hindia Belanda: satu untuk Belanda dan satu untuk pemain lokal. Seleksi pemain dari dua federasi akhirnya melakukan perjalanan ke Eropa, tetapi itu jauh dari pengalaman yang mulus karena sejumlah pemain asli menolak bermain untuk penguasa kolonial," tulis artikel tersebut.
Namun, perjalanan dalam kompetisi, Indonesia gagal bersinar dan harus 'pulang' lebih dahulu. "Apa pun yang terjadi, saya membela Indonesia," kata Tjaak Pattiwael, yang bermain untuk Hindia Belanda, beberapa kali kepada putranya Yohannes.
Pattiwael mencetak gol ke gawang Hongaria tetapi gol dianulir karena offside. Setelah memperoleh kemerdekaan, Indonesia adalah satu di antara anggota pendiri Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), namun belum pernah lolos ke Piala Dunia.