Mengenang 5 Tahun Gugurnya Choirul Huda, Inilah Profil dan Karirnya

Mengenang 5 Tahun Gugurnya Choirul Huda, Inilah Profil dan Karirnya
Mengenang 5 Tahun Gugurnya Choirul Huda, Inilah Profil dan Karirnya (Foto : Dok. Istimewa)

AntvLoyalitasnya pada Persela Lamongan, membuat Choirul Huda diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil. Ia meninggal pada usia 38 tahun saat membela klubya melawan Semen Padang pada ajang Liga 1.

Pria kelahiran Lamongan, 2 Juni 1979 ini sepanjang karier sepakbolanya hanya membela satu klub saja yaitu Persela Lamongan. 

Seperti dikutip dari viva.co.id, Choirul Huda atau biasa disapa Huda bermain di lapangan hijau sebagai kiper.

Bakatnya bermain sepakbola sudah terlihat sejak kecil. Ia asli binaan dari Persela Lamongan, Jawa Timur. Baginya membela klub asal kota kelahirannya itu adalah suatu kebanggaan tersendiri.

Pada tahun 1999, ia sudah bergabung dengan klub berjuluk Laskar Joko Tingkir itu. Mulai dari Divisi II, Divisi I, Divisi Utama hingga akhirnya berhasil mengantarkan Persela promosi ke Liga Super Indonesia pada musim 2007.

 

img_title
Mengenang 5 Tahun Gugurnya Choirul Huda. (Foto : Dok. Istimewa)

 

Berkat pengabdiannya dan kesetiaannya itu, Pemerintah Daerah Lamongan mengangkat kiper yang memiliki tinggi badan 181 cm itu menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun 2008.

Sebenarnya, ia sudah lama terdaftar di Dinas Olah Raga dan Pemuda (Disorda) Lamongan, namun ia baru diangkat menjadi pegawai tetap tahun 2008.

Meski sudah terdaftar sebagai PNS, ia memiliki keinginan untuk meneruskan pendidikannya dengan berkuliah. Hanya saja kesibukannya sebagai PNS dan pemain sepakbola itu sulit dilakukan.

Pemain yang mengidolakan Iker Casillas (kiper asal Spanyol)ini justru mengaku terinspirasi oleh kiper Juventus Gianluigi Buffon (Italia). Ia ingin bermain tampil maksimal dan bagus meski usianya tidak mudak lagi.

Ia menjadi salah satu pemain Indonesia dengan istilah One Club Man, atau pemain yang membela satu klub dalam kariernya selama 18 tahun bersama Persela. Bahkan, salah satu media Inggris The Sun pernah memasukkan namanya dalam daftar 51 pemain sepakbola dunia paling loyal.

Dalam hal prestasi, Huda bisa dibilang cukup bagus dengan hanya membela satu klub saja. Ia berhasil membawa Laskar Joko Tingkir lima kali juara Piala Gubernur Jatim. Di liga Indonesia, ia pernah mengantarkan persela finis di posisi empat terbaik.

Di Tim nasional Indonesia, Choirul Huda sempat dipanggil bergabung dalam skuat Merah Putih pada tahun 2014 dan 2015 silam.

Pada kompetisi Liga 1 2017, Huda yang dipercaya sebagai kapten tim itu tercatat sebagai salah satu pemain tertua dengan usia memasuki 38 tahun.

Dalam lanjutan Liga 1 2017 kontra Semen Padang, 15 Oktober 2017 di Stadion Surajaya, ternyata menjadi laga terakhirnya. Nyawa Choirul Huda tak tertolong setelah sempat berbenturan dengan lutut rekan setimnya, Ramon Rodrigues ketika hendak menyelamatkan bola di menit 44.

Choirul tampak tidak sadarkan diri ketika dibawa ke tepi lapangan. Petugas medis pun langsung bergerak cepat memberi pertolongan dengan membawa tabung oksigen.

Tak sampai lima menit, Choirul dinaikkan ke atas ambulans, dan dilarikan ke RSUD dr Soegiri Lamongan. Namun sayang, nyawa kapten Persela itu tak bisa tertolong lagi. Duka menyelimuti sepakbola Indonesia. (AA/DN) (Photo: ANTARA/Rahbani Syahputra)

Karier

Persela Lamongan, 1999-2017

Timnas Indonesia, 2014-2015

Prestasi

Juara 1 Piala Gubernur bersama Persela Lamongan, 2003

Juara 1 Piala Gubernur bersama Persela Lamongan, 2007

Juara 1 Piala Gubernur bersama Persela Lamongan, 2009

Juara 1 Piala Gubernur bersama Persela Lamongan, 2011

Juara 1 Piala Gubernur bersama Persela Lamongan, 2012

Peringkat ke-4 Liga Super Indonesia berama Persela Lamongan, 2011-2012

Untuk mengenang peristiwa benturan maut itu dan untuk mengingatkan lagi agar tidak ada nyawa jadi tumbal dalam sepakbola, youtube kanal @lensa olahraga akan melakukan Tribute to choirul Huda dengan menampilkan pertandingan L-klasiko, Persela vs Persib di musim 2011-2012.

Acara tersebut akan dipandu oleh host Aziz Arriadh dengan mengahadirkan komentator Erwin Fitriansyah.

 

Jangan lupa saksikan live streaming "Tribute to choirul Huda" di Youtube Lensa Olahraga, Kamis, 20 Oktober 2022, mulai pukul 15.30 WIB.