Sedang viral di dunia maya jaga raya, duel antara atlet lompat tinggi Olimpiade Tokyo 2020, Mutaz Essa Barshim dari Qatar dan Gianmarco Tamberi dari Italia berakhir dengan air mata.
Lompatan demi lompatan dari kedua atlet lompat tinggi kelas dunia ini saling bersaing untuk mengalahkan satu sama lain, hingga di satu titik dimana mereka tidak bisa lagi saling mengalahkan.
Adalah Mutaz Essa Barshim (Qatar) dan Gianmarco Tamberi (Italia) dalam final lompat tinggi menunjukan sportifitas dan persahabatan olahraga yag terekam di Olimpiade Tokyo 2020, mereka berbagi medali emas.
Kedua atlet lompat tinggi ini sudah mendapat hasil lompatan 2,37 meter dan terus setara. Mereka mencoba di 2.39 meter tetapi gagal. Panitia lomba menghampiri keduanya untuk memberikan satu kali lagi upaya lompatan agar salah satu bisa dinyatakan sebagai Pemenang.
Rupanya Tamberi menarik diri dan mengatakan tidak bisa melanjutkan lomba karena cedera kaki. Melihat itu Barshim bertanya ke panitia lomba.
"Bisakah kita memiliki dua emas ?"
"Itu mungkin, ya," jawab pejabat itu
Ketika jawaban panita lomba Seperti itu . Barshim dan Tamberi bertepuk tangan dan berpelukan, merayakan Juara ganda di atas podium. Kedua atlet saling berpelukan erat, saling memberi selamat atas penampilan terbaik mereka di Olimpiade Tokyo.
Juara Olimpiade bersama yang langka telah menjadi berita utama dan membuat viral dunia maya.
[caption id="attachment_483669" align="alignnone" width="800"] Kegembiraan dua atlet lompat tinggi yang berbai emas,. sejarah berbagi dua medali sejak 1908 (Foto : Reuters)[/caption]Mutaz Barshim mengatakan melalui Twitter praibadinya Senin (2/8/21) bahwa foto dirinya dan Tamberi adalah yang paling populer di dunia selama satu hari terakhir.
Momen berbagi emas lompat tinggi Olimpiade Tokyo 2020 ini makin terasa menarik lantaran Barshim dan Tamberi rupanya bersahabat sejak lama.
"Dia adalah salah satu teman baik saya, bukan hanya di dalam lapangan, melainkan juga di luar lapangan."
"Ini adalah mimpi yang jadi nyata. Ini adalah semangat sejati, semangat olahragawan, dan kami berhasil menyampaikan pesan ini," ucap Barshim.
[caption id="attachment_483668" align="alignnone" width="768"] Gianmarco Tamberi meluapkan haru dan kegembiraannya setelah Mutaz Essa Barshim menyatakan ingn membai medali emas (Foto : Reuters)[/caption]Tamberi pun puas dengan kesepakatan pembagian emas.
"Kami menikmati momen ini. Karena kami memang sangat menginginkannya," tutur Tamberi.
Tamberi pernah absen di Olimpiade Rio 2016 Karena mengalam cedera parah dan terancam tidak bisa tampil di kejuaraan selanjutnya
"Setelah cedera, saya hanya ingin kembali bertanding, namun kini saya bisa memiliki medali emas. Sungguh luar biasa. Saya seringkali memimpikan hal ini dan ini terwujud benar-benar kajutan,” kata Tamberi ketika di wawancarai Reuters usai tiba di penginapan atlet.
"Saya diberitahu pada 2016 bahwa ada risiko yang saya hadapi dan saya tidak bisa berkompetisi lagi. Jadi ini sungguh perjalanan panjang," lanjut atlet Italia berusia 29 tahun ini.
Rupanya kondisi sama pun dialami Barshim juga mengalami cedera yang serupa, di pergelangan kaki kiri, dua tahun setelah Tamberi cedera dan Tamberi punya peran besar di balik pemulihan tersebut kran itu mereka bersahabat lama.
"Cedera itu sangat buruk dan kami tidak bisa membayangkan bisa kembali tampil bertanding. Mental, fisik, dan hal-hal yang telah kami lewati, saya dan dia tahu bahwa itu banyak membutuhkan pengorbanan," ungkap atlet Qatar berusia 30 tahun ini
"Mutaz melewati masalah yang sama dengan saya dan saya tahu betapa pentingnya bisa kembali dari cedera macam itu, betapa menyulitkannya situasi yang membuat kami frustrasi tersebut," ucap Tamberi.
Karena emas yang dibagikan, acara penyerahan medali bagi atlet lompat tinggi putra berakhir tanpa peraih medali perak. Perunggu diberikan kepada Maksim Nedasekau dari atlet asal Belarusia.