Pelatih Persib Robert Alberts sabar menanti Liga 1 digelar kembali. Persib Bandung sudah menggelar latihan mandiri hingga pekan kelima sejak dihentikannya kompetisi Liga 1 oleh PSSI.
Wabah Pandemi virus Corona membuat PSSI menghentikan kompetisi Liga Indonesia musim 2020. Kompetisi yang baru berputar di pekan ke tiga atau baru menjalani 3 pertandingan tersebut dihentikan sementara hingga 29 Mei 2020 karena force Majeur yaitu wabah Pandemi Virus Corona.Kini semua pecinta sepak bola nasional menanti bagaimana keputusan terkait kelanjutan kompetisi Shopee Liga 1 2020. Hal itu akan segera diputuskan pada bulan Mei ini mengingat 29 Mei bisa dibilang tanggal jatuh tempo kelanjutan kompetisi Liga 1 akan diputar kembali atau tidak.Pelatih Persib Robert Alberts bersabar menanti keputusan tersebut yang akan bergantung kepada keputusan pemerintah. Keputusan yang dilihat dari soal kondusifitas keadaan dalam menanggulangi penyebaran virus Corona (Covid-19), tentu tidak hanya menyangkut ranah sepak bola, namun juga berdampak kepada sektor ekonomi lainnya.[caption id="attachment_316453" align="alignnone" width="900"] ![Persib Bandung Robert Alberts]()
Pelatih Persib Bandung Robert Alberts sabar menanti keputusan PSSI untuk menggelar kembali kompetisi Liga 1 setelah 29 Mei 2020 sesuai surat edaran yang diterbitkan oleh PSSI pada 27 Maret 2020 PSSI akan melihat situasi tergantung hasil kebijakan pemerintah. (Foto : Persib)[/caption]"Jadi yang utama adalah kami ingin mengetahui hasil dari pemerintah dalam memberikan perintah untuk liga ini. Maka dari itu saya selalu berlandaskan pada surat resmi yang kami terima pada 27 Maret dan di sana tertulis dengan jelas bahwa di akhir Mei PSSI akan melihat situasi tergantung hasil kebijakan pemerintah," papar Robert.Roda kompetisi Liga 1 dan Liga 2 akan kembali diputar jika kondisi sudah aman dari ancaman penyebaran dan penularan virus Corona."Jika mereka sudah mendeklarasikan Indonesia sudah terbebas dari krisis, maka itu kesempatan untuk menggelar lagi liga. Saya pikir itu memungkinkan dan berharap besar ada sinyal untuk itu (kompetisi berjalan lagi)," lanjut Robert Alberts.Pemerintah di negara negara di dunia merespon atau mengatasi wabah tersebut dengan cara yang berbeda sesuai kebutuhan dan situasi serta kondisi di masing masing negara. Robert berpikir Indonesia tidak bisa disamakan dengan negara lainnya, dimana kompetisi domestik mereka sudah mulai kembali dirancang untuk menggelar lagi kick-off."Indonesia tentunya kami punya reaksi yang berbeda untuk menghadapi krisis ini, dan kami masih menunggu apa hasil akhir dari kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Tentunya akan sangat sulit karena ini negara yang sangat besar dari Utara ke Selatan dan terdiri dari banyak budaya," tutur Alberts.
Pemain Diberi Kebebasan Pilih Menu Latihan Mandiri Pelatih Persib, Robert Rene Alberts sebelumnya kembali memberikan kebebasan menjalankan program latihan mandiri kepada para pemainnya. Seperti pada pekan ketiga, pemain bebas memilih menu latihan sesuai keinginannya.[caption id="attachment_316454" align="alignnone" width="900"]
Pelatih Persib Bandung Robert Alberts sabar menanti keputusan PSSI untuk menggelar kembali kompetisi Liga 1 setelah 29 Mei 2020 sesuai surat edaran yang diterbitkan oleh PSSI pada 27 Maret 2020 PSSI akan melihat situasi tergantung hasil kebijakan pemerintah. (Foto : Persib)[/caption]"Jadi yang utama adalah kami ingin mengetahui hasil dari pemerintah dalam memberikan perintah untuk liga ini. Maka dari itu saya selalu berlandaskan pada surat resmi yang kami terima pada 27 Maret dan di sana tertulis dengan jelas bahwa di akhir Mei PSSI akan melihat situasi tergantung hasil kebijakan pemerintah," papar Robert.Roda kompetisi Liga 1 dan Liga 2 akan kembali diputar jika kondisi sudah aman dari ancaman penyebaran dan penularan virus Corona."Jika mereka sudah mendeklarasikan Indonesia sudah terbebas dari krisis, maka itu kesempatan untuk menggelar lagi liga. Saya pikir itu memungkinkan dan berharap besar ada sinyal untuk itu (kompetisi berjalan lagi)," lanjut Robert Alberts.Pemerintah di negara negara di dunia merespon atau mengatasi wabah tersebut dengan cara yang berbeda sesuai kebutuhan dan situasi serta kondisi di masing masing negara. Robert berpikir Indonesia tidak bisa disamakan dengan negara lainnya, dimana kompetisi domestik mereka sudah mulai kembali dirancang untuk menggelar lagi kick-off."Indonesia tentunya kami punya reaksi yang berbeda untuk menghadapi krisis ini, dan kami masih menunggu apa hasil akhir dari kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Tentunya akan sangat sulit karena ini negara yang sangat besar dari Utara ke Selatan dan terdiri dari banyak budaya," tutur Alberts. 
