www.antvklik.com- Hari ini edisi cetak Tabloid Bola terbit untuk terakhir kalinya. Jagat dunia meya di twitter mencatat tagar #TerimaKasihTabloidBola menjadi salah satu trending.Bola terbit sebagai sisipan Kompas pertama kali pada 3 Maret 1984, dengan cover TD Pardede bertuliskan ucapan tokoh sepakbola asal Medan. "Ndang Holo Aku Dimaki Halak", dan dibawahnya memuat berita Yustejo Tarik. Kini Jumat, 26 Oktober 2018, dicatat sebagai hari "kematian" Tabloid Bola, edisi cetak.Pendapatan iklan dan hasil penjualan dari sirkulasi tak mampu lagi menutup operasi tabloid yang pada masa kejayaannya sempat mencetak setengah juta eksemplar setiap kali terbit.Tabloid Bola, adalah salah satu media olahraga legendaris yang banyak berjasa menjadi saksi atas sejarah olahraga di Indonesia. Tabloid Bola adalah pernah menjadi media olahraga terbesar di tanah air. Semula, tabloid ini adalah suplemen dari Harian Kompas.Bola awalnya terbit sebagai sisipan harian Kompas pada 3 Maret 1984. Empat tahun kemudian mulai diterbitkan terpisah. Hingga tahun 1997, Bola hanya diterbitkan sekali seminggu, yaitu pada hari Jumat. Tabloid Bola mempunyai fokus pada berita-berita sepak bola dan sering mengirimkan wartawannya untuk meliput ajang-ajang olahraga di luar negeri, termasuk Piala Dunia FIFA.Nama-nama legenda wartawan olahraga Indonesia lahir dari media ini diantaranya Sumohadi Marsis, ian Situmorang, MN Nigara sampai Hardimen Koto. Dua nama terakhir ini lalu mendirikan Tabloid GO, yang sempat berkibar di era pertengahan tahun 1990-an bahkan sempat mengalahkan Bola.Sederet atlet dan mantan atlet nasional, mengucapkan bela sungkawa dan duka yang mendalam atas "kematian" Tabloid Bola yang pernah jadi saksi dan mencatat sejarah kiprah mereka membela merah putih.Susi Susanti, Christian Hadinata, Alan Budikusuma, Liem Swi King, Kurniawan Dwi Yulianto, Aji Santoso, adalah beberapa diantara puluhan atlet yang mengucapkan salam perpisahan dengan Tabloid Bola."Saya merasa kehilangan referensi. Tabloid Bpla adalah bacaan favorit saya sejak menjadi sisipan Harian Kompas,"kata mantan pemain Timnas Sepakbola Ansyari Lubis."Kehadiran Bola sudah menembus batas. Mau bicara apa lagi ketika harus tiba dibatas kemampuan? Tidak ada satu pun memapahnya untuk terus bergulir,"kata Ian Situmorang salah seorang legenda Tabloid Bola dalam tulisannya di akhir hidup Tabloid Bola. #TerimaKasihTabloidBola
Baca Juga :