Kebutuhan jaringan internet bagi wartawan sangat utama dalam menunjang proses pekerjaannya selama melakukan liputan Asian Games 2018 Jakarta Palembang. Wartawan yang bekerja dari Main Media Center MMC Asian Games 2018 membutuhkan akses internet untuk download informasi guna melengkapi berita yang akan dibuat. Mereka juga membutuhkan akses internet untuk mengirim berita yang sudah jadi, baik dalam bentuk naskah, foto hingga video ke kantor berita masing masing.Bagi wartawan asing, semua berita yang telah selesai dibuat ke kantor berita masing-masing di setiap negara yang tersebar di 80 negara Asia hingga Eropa. Karena itu mereka membutuhkan akses internet yang cepat dan konsisten di MMC Asian Games 2018, Namun beberapa wartawan asing mengeluhkan inkonsistensi atau ketidak konsistenan dari kekuatan sinyal yang ada di MMC Asian Games 2018, padahal speed internet Telkom sudah bagus. "Kecepatannya sih Ok, cuma di MMC Asian Games 2018 ini enggak konsisten,"kata Amanpreet Sing, seorang wartawan dari India.[caption id="attachment_132540" align="alignnone" width="300"]
Wifi di MMC Asian Games[/caption]Masalah timbul karena terjadi interverensi acses point di MMC Asian Games 2018 . Beberapa wartawan atau kantor berita asing membawa sendiri peralatan acses point untuk mengirim berita mereka. Padahal pihak Telkom Indonesia sebagai provider Resmi Asian Games 2018, telah menyediakan jaringan internet dengan kapasitas 2 kali 2 giga bite. Jaringan Internet di ruang kerja wartawan yaitu di MMC Asian Games 2018 disediakan dalam 3 bentuk yaitu Personal Computer, cabling dan Wifi hingga 100 mbps.Dalam ruang MMC Asian Games 2018 tersedia 200 PC, sementara untuk Wifi terpasang 6 akses point. Namun dengan semakin bertambahnya jumlah wartawan asing dan dalam negeri yang menggunakan akses point , Telkom berencana menambah 16 akses point di ruangan wartawan di MMC. "Khusus di ruangan ini. Hari ini kita akan ada tambahan 16 akses point lagi kita harapkan seluruh wartawan mendapatkan layanan berkualitas untuk internetnya,"Tengku Muda Nanta Eksekutif Vice Presiden Telkom Regional 2.Akibatnya tabrakan dan saling tindih antar gelombang tidak terhindarkan lagi saat mereka meningkatkan frekwensi akses poinnya masing masing.Wah guys kalau dibiarkan berlarut larut akan terjadi hukum rimba, akhirnya siapa yang kuat dia yang menang.Laporan Noo Faiton dari Jakarta
Baca Juga :